Tim rugby Indonesia masih mengalami berbagai kendala. Namun, mereka akan mencoba membanggakan Indonesia di Asian Games 2018.
Saat ini tim rugby Indonesia memusatkan latihan di Gumuk Pasir, Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Ada 18 pemain putra dan 18 pemain putri yang pekan ini akan disusutkan menjadi 14 pemain putra dan 14 pemain putri.
BACA JUGA : Bulan Depan, BMX Akan Ikuti Kejuaraan di Eropa
Organisasi Rugby Indonesia baru resmi terdaftar di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada 2013 dan baru empat tahun kemudian pengurusnya dibentuk.
Meski begitu, rugby Indonesia telah tampil di SEA Games 2017 sekalipun tak mampu meraih hasil bagus. Menjelang Asian Games 2018, rugby kembali menggelar pelatnas dan tetap memasang hasil yang tak muluk-muluk apalagi fasilitas masih minimal.
“Rugby Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain di Asia Tenggara. Jadi target kami memperpendek jarak dengan negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina,” ungkap manajer Dodie Gambiro kepada Menpora Imam Nahrawi saat mengunjungi pelatnas rugby, Senin (12/3/2018).
“Intinya kami memaksimalkan yang dianggarkan, bahkan kekurangan kami ditambal oleh ketua umum kami terutama anggarannya. Anggaran sementara ini untuk 14 orang (pemain), kami pakai untuk 18 orang,” jelas Dodie.
“Harapan kami lapangan yang ada di Jakarta, kami dipindah saja kalau tidak bisa diperbaiki. Lapangan yang kita pakai tidak memiliki kamar mandi, tidak ada lampu, tidak ada ruang ganti. Semuanya portable,” tambahnya.
Imam sadar betul dengan masalah yang masih dialami cabang olahraga rugby. Walau demikian, rugby diminta tampil semaksimal mungkin agar menginspirasi banyak calon-calon atlet di Indonesia.
“Kalian adalah pionir rugby. Ayo berikan inspirasi kepada anak-anak Indonesia agar ingin bermain rugby seperti kalian. Tetaplah mengibarkan Merah Putih di dada, karena kita bermain di rumah sendiri,” kata Imam.
Untuk mematangkan persiapan menuju Asian Games, rugby mengagendakan ujicoba. Pada awal Mei, mereka akan berlaga di Uzbekistan.
