Review Chelsea vs Barcelona: Hilang Fokus Tujuh Detik

Indonesia — Chelsea hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Barcelona pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, Selasa (20/2) malam waktu setempat. Satu kesalahan kecil di lini pertahanan membuat Chelsea gagal meraih kemenangan.
Chelsea sempat unggul lebih dulu lewat gol Willian pada menit ke-62. Semuanya seakan berjalan lancar bagi Chelsea, hingga Lionel Messi mencetak gol penyeimbang Barcelona pada menit ke-75.

Dengan penguasaan bola hanya kurang dari 25 persen, Chelsea mampu unggul lebih dulu melalui Willian. Pemain asal Brasil itu mencetak gol indah dari luar kotak penalti. Tendangan mendatar Willian bersarang ke pojok kiri gawang Barcelona yang dikawal Marc-Andre ter Stegen.

Hingga Messi mencetak gol penyeimbang Barcelona, manajer Chelsea Antonio Conte mungkin berpikir semua strategi yang dipersiapkannya sudah tepat. Situasi sulit tidur beberapa hari jelang melawan Barcelona terbayar dengan permainan apik.

Sebelum Messi mencetak gol, Chelsea memang bermain hampir sempurna menghadapi Barcelona. Menggunakan formasi dasar 3-4-3, Chelsea berubah menjadi 5-4-1 ketika dalam posisi bertahan dengan menyisakan Eden Hazard di lini depan, dan Victor Moses serta Marcos Alonso mengisi posisi fullback.

Barcelona sempat kesulitan membongkar pertahanan Chelsea yang mengandalkan Cesar Azpilicueta, Andreas Christensen, Antonio Rudiger di jantung pertahanan. Kerja keras N’Golo Kante dan Cesc Fabregas di lini tengah membuat Barcelona kesulitan membangun serangan.

Setiap Messi menguasai bola, Kante dan satu pemain Chelsea lainnya selalu membayangi pemain asal Argentina itu. Messi pun terlihat frustrasi dan lebih sering turun untuk menjemput bola.

Bencana bagi Chelsea datang pada menit ke-75. Berawal dari protes Luis Suarez yang tidak mendapat penalti setelah duel melawan Rudiger, bola dikuasai Christensen di sisi kiri pertahanan Chelsea. Kemudian hanya dalam waktu tujuh detik, lini pertahanan Chelsea kehilangan fokus.

Christensen memutuskan untuk mengirim umpan ke Fabregas yang berada di depan kotak penalti Chelsea. Umpannya kurang terukur dan Fabregas gagal menguasai bola. Sebuah keputusan yang aneh dari Christensen, pasalnya dia mengumpan ke posisi yang seharusnya dia tempati dan umpannya tidak sempurna.

Bola kemudian berhasil direbut kapten Barcelona Andres Iniesta yang dengan cepat melakukan drive ke sisi kanan kotak penalti Chelsea.

Pemain biasanya mungkin akan menendang langsung, tapi Iniesta tanpa melihat Messi mengirim umpan tarik kepada pemain 30 tahun itu. Barcelona pun sukses menyamakan kedudukan dan membawa satu gol tandang berharga untuk leg kedua pada 14 Maret mendatang.

Minus tujuh detik kehilangan fokus yang mengakibatkan Messi mencetak gol, Chelsea bermain hampir sempurna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: