Kekalahan di Final Piala Dunia 2018 Buat Rakitic Benci VAR

Kekalahan di Final Piala Dunia 2018 Buat Rakitic Benci VAR

Ivan Rakitic © AFP

DUTABET  – Gelandang asal Kroasia, Ivan Rakitic, punya memori buruk soal Video Assistant Referee (VAR). Ia mengaku masih kesal lantaran teknologi tersebut menggagalkan langkah negaranya untuk keluar sebagai juara di ajang Piala Dunia 2018 kemarin.

Kroasia mencetak sejarah dengan berhasil mencapai final pada Piala Dunia yang digelar di Rusia musim panas lalu. Pada pertandingan puncak, mereka berhadapan dengan klub kuat Eropa lainnya, yakni Prancis.

Sayangnya, harapan mereka untuk mengangkat piala bergengsi itu sirna begitu Prancis menang dengan skor 4-2. Harapan itu runtuh begitu Les Blues mencetak gol keduanya melalui penalti yang diberikan wasit usai melihat tayangan ulang melalui VAR.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 3

Mimpi Buruk Rakitic

VAR memang disebut berhasil dalam membantu jalannya Piala Dunia 2018 berjalan mulus dan adil, namun tidak sedikit yang mengeluhkan kinerja teknologi itu. Rakitic menjadi salah satu sosok yang merasa dirugikan dengan adanya VAR.

“Jangan berbicara tentang VAR dengan saya; Saya telah memimpikan itu selama beribu-ribu malam,” ujarnya kepada The Guardian.

“Itu mungkin penampilan terbaik kami. Selama satu jam kami lebih baik dari mereka, jauh lebih superior. Anda bisa melihatnya dari wajah pemain lawan, dan kami bisa melihat Prancis tidak tahu cara menghentikan kami, mengontrol kami, keluar dari situasi itu, untuk menyerang,” lanjutnya.

baca juga : Nainggolan Masih Kecewa dengan Sikap Roberto Martinez

2 dari 3

Komplain Terhadap VAR

Rakitic mengakui bahwa keputusan yang diambil wasit melalui VAR soal penalti Prancis tidaklah salah. Namun jika saja sang wasit tidak mengambil keputusan itu, publik tidak akan protes dan Kroasia masih punya kesempatan untuk menang.

“Gol pertama datang dari tendangan bebas yang bukan merupakan pelanggaran dan VAR bisa mengintervensi karena Pogba berada di posisi offside,” lanjutnya.

“VAR tidak salah dalam penalti, tetapi bila tidak diberikan, komplain tidka akan terlalu banyak. Apapun yang bisa membuat sepak bola berkembang bisa diterima tetapi dengan VAR, permainan terhenti, sepak bola kehilangan ‘sesuatu”-nya,” tandasnya.

Setelah tertinggal 4-1, Kroasia berhasil memperkecil kedudukan pada babak kedua melalui gol dari Mario Mandzukic. Sayangnya mereka masih tak mampu memanfaatkan berbagai peluang setelahnya dan membuat skor 4-2 bertahan hingga akhir laga.

3 dari 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: