Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih gelar juara All England 2018. Cedera dan aturan baru menjadi fokus.
Saat turun di Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu, Marcus tak bsai menyelesaikan tugasnya. Dia dibekap cedera otot perut ringan dan pulang lebih dulu dari ajang yang juga menjadi kualifikasi Piala Thomas itu.
Kini, kondisi Marcus membaik. Sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, akan menjaga agar Marcus tak dibekap cedera.
“Marcus sudah oke. Tidak ada masalah. Justru, tadi tangannya yang ada sedikit masalah. Tapi, ini masih ada tiga pekan, optimistis (untuk sembuh) lah. Tadi (latihan) juga sudah mulai masuk game dan sudah bagus meski belum 100 persen. Tapi sudah oke lah,” kata Herry ketika ditemui di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).
“Tapi yang terpenting, saat ini buat mereka berdua (Kevin/Marcus) adalah menjaga kondisi agar jangan sampai cedera atau sakit. Itu yang pertama,” ujar Herry.
“Yang kedua, adalah konsentrasi ke aturan baru BWF soal servis. Karena mereka ini kan sudah main tahunan dan mainnya serperti biasa, sudah berjalan. Tapi ketika ada perubahan dan ini baru pertama kali, ini yang harus kita jaga. Karena jika ada fault tentu akan ada pengaruhnya kepada atlet. Ini yang agak sedikit saya concern,” dia menambahkan.
Ya, pada sesi latihan yang digelar Rabu pagi, pemain ganda lebih difokuskan kepada penerapan aturan servis yang baru, membatasi ketinggian shuttlecock saat servis dengan maksimal 1,15 meter. Rencananya, bWF akan menerapkan itu pada turnamen All England pada Maret nanti.
“Tadi setelah game saya katakan kepada pemain untuk adaptasi lagi servisnya, disesuaikan dengan aturan yang baru. Karena saat latihan tadi ada yang benar, ada yang salah juga. Tadi masih banyak yang tangannya pegang bolanya masih tinggi. Jadi harus diubah,” dia menjelaskan.
Herry menjelaskan, kondisi perubahan aturan servis ini akan membuat kondisi turnamen All England bakal lebih ramai dari sebelumnya. Hal ini pula yang kemungkinan pemain unggulan bakal terganggu emosinya saat di lapangan.
“Karena pasti akan fault terus dan ada yang mencuri-curi servisnya. Suasana ini yang tak akan sama seperti tahun lalu. Ini yang saya bilang dengan Kevin/Marcus untuk mengantisipasi kondisi ini,” ujarnya.
“Apalagi Kevin andalannya di servis. Umpamanya orang mau kalahkan Kevin, bisa saja dibuat fault saja, karena kosentrasi dia pasti goyang. Makanya ini yang perlu kami jaga dan latih terus kepada atletnya,” Herry menjelaskan.
“Setidaknya sepekan dua kali sebelum berangkat kami upayakan untuk membiasakan atlet dengan aturan baru tersebut,” dia menambahkan.