Tim balap sepeda Astana Pro Team dilaporkan sedang mengalami masalah keuangan kronus. Pemerintah Kazakhstan sebagai penyandang dana terbesar tim. sudah tidak menggelontorkan uang sejak awal tahun ini. Sudah dua bulan terakhir, pembalap dan staf tidak digaji.
Dalam sebuah wawncara yang dilansir media Kazakhstan, Vesti.kz Jumat waktu setempat, General Manager Astana Alexandre Vinokourov menyebut, tim asuhannya dalam kondisi kritis. Mereka menjalankan seluruh operasional tim dengan menggantungkan pendanaannya pada sisa anggaran tahun lalu. ”Ada 30 pembalap yang terikat kontrak, dan kami memiliki kewajiban kepada mereka. Jika ditambah staf, termasuk pelatih, pemijat, dokter, dan mekanik jumlahnya 50 orang,” ungkap Vinokourov.
Manajemen terus berjuang mencari sponsor demi menyambung nafas tim. Meski begitu, penundaan pendanaan sependek apapun akan mengancam keberadaan tim. ”Tiket pesawat, akomodasi, logistik, membutuhkan uang. Jika tak tertangani dengan cepat, proyek yang sudah dibangun selama 13 tahun ini bisa hancur,” imbuhnya.
Astana memulai musim 2018 dengan meyakinkan. Yang paling moncer adalah penampilan mereka di Tour of Oman. Pada ajang tersebut Alexey Lutsenko tampil sebagai jawara di general classification. Sedangkan, Miguel Angel dan Magnus Cort juga merebut kemenangan etape.
Saat ini, Astana sedang tampil di lima balapan di tiga negara berbeda. Yakni, Abu Dhabi Tour, Omloop Het Nieuwsblad, Kuurne-Brussel-Kuume, Faun Environnement-Classic de ‘;Ardeche Rhone Crussol, dan Royal Bernard Drome Classic.
Berbicara di tengah Abu Dhabi Tour, salah satu bintang Astana Dario Cataldo mengaku tidak banyak tahu tentang kondisi timnya. Dia hanya mengatakan bahwa Sabtu, seluruh anggota tim mendapatkan email yang menyebutkan kondisi terakhir keuangan tim. Namun dia menyebut, gajinya tetap dibayar seperti biasa sejauh ini. ”Kami sangat percaya pada Vinokourov. Kami tahu dia sedang berjuang 100 persen untuk mengatasi masalah ini,” yakinnya.
Pernyataan Vinokourov, lanjutnya, lebih kepada peringatan. Karena sosok general manager Astana tersebut punya karakter bekerja keras sebelum kondisi terburuk benar-benar terjadi. Hal itu dibenarkan oleh press officer Astana Sven Jonke. ”Semua gaji dibayar dengan dana simpanan. Dana itu bakal habis jika tahun ini kami tidak dapat sponsor,” tandasnya.
Untuk diketahui nama Astana diambil dari ibu kota Kazakhstan. Sponsor utama tim adalah Samruk-Kazyna, perusahaan keuangaan Kazakhstan yang dimiliki oleh konsorsium BUMN negara tersebut.