Yamaha bermasalah, Rossi: Kami bergantung pada nasib

Masalah YZR-M1 membuat Yamaha bergantung pada nasib untuk seri pembuka MotoGP 2018. Menurut Valentino Rossi, butuh waktu berbulan-bulan mencari solusinya.

Usai hari pertama tes Thailand, The Doctor mendesak timnya untuk segera membenahi masalah elektronik. Lebih jauh ia mengatakan, Honda dan Ducati lebih memahami sistem elektronik yang dipasok Magneti Marelli ketimbang Yamaha.

Meski menyalahkan elektronik, Rossi tak yakin bisa menemukan solusi saat menjalani tes pramusim terakhir di Qatar bulan depan. Pasalnya, sulit memperbaiki masalah, karena perubahan performa yang konstan dari hari ke hari.

“Masalah besar adalah Anda tidak pernah tahu apa yang diharapkan. Ini seperti bermain kartu. Dan semua pembalap sangat kuat dan sangat dekat,” ucap sembilan kali juara dunia itu.

“Situasi dari tahun lalu telah kembali, bahwa Anda tidak tahu apa yang bisa berubah antara pagi dan sore hari, apalagi dari hari ke hari.

“Ini situasi yang sangat aneh, yang baru saja saya alami tahun lalu dalam karier saya. Meskipun kami sudah memiliki ban Michelin, yang kinerjanya lebih konsisten.

“Sejak tahun lalu, semuanya bisa berubah dalam sekejap. Ini adalah ujian sulit bagi Yamaha. Saya lebih bahagia di Malaysia daripada di sini, dan kami berharap segalanya akan membaik di Qatar.

“Kami tahu kita harus bekerja sebagian besar pada elektronik, tapi saya tidak berpikir akan ada sesuatu yang baru dalam hal itu di tes berikutnya di Qatar.

“Ini sesuatu yang bisa memakan waktu beberapa bulan (untuk memperbaiki masalah). Sampai saat itu, kami bergantung pada nasib.”

Setelah dua tes pramusim pertama, Rossi meyakini Honda sejauh ini telah membangun sebuah motor yang secara konsisten kompetitif di sirkuit berbeda.

“Menurut saya, dari yang saya pahami, satu-satunya pabrikan yang kompetitif di Sepang dan Buriram adalah Honda, terutama Marc (Marquez), juga Dani (Pedrosa) dan (Cal) Crutchlow,” tukasnya.

“Ducati juga kencang di Sepang. (Jorge) Lorenzo sempat memimpin, tapi di sini (Buriram) dia kesulitan. Jadi, kami harus menunggu hingga Qatar untuk melihat apa yang terjadi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *