DUTABET – Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, ikut bersuara tentang tidak masuknya nama Lionel Messi dalam tiga besar peraih Ballon d’Or 2018. Menurut Valverde, apa yang terjadi di tahun 2018 ini adalah hal yang aneh.
Lionel Messi memang menjadi figur yang cukup dominan dalam perhelatan Ballon d’Or dalam sepuluh tahun terakhir. Messi silih berganti meraih gelar Ballon d’Or dengan Cristiano Ronaldo, yang kini bermain di Juventus.
Namun, Ronaldo dan Messi gagal menjadi yang terbaik pada gelaran tahun 2018. Adalah Luka Modric yang sukses meraih gelar Ballon d’Or tahun ini. Sementara, Ronaldo harus puas berada di posisi kedua.
Lionel Messi? Berada di posisi keempat. Ya, mega bintang Barcelona hanya berada di posisi keempat. Messi bahkan kalah bersaing dari pemain muda milik klub PSG, Kylian Mbappe, yang sukses merebut posisi tiga besar.
baca juga : Barcelona Ingin Luis Suarez Sembuh Cedera di Derby Katalan
Aneh Tanpa Messi
Menurut Ernesto Valverde, jika berbicara soal pemain terbaik dunia, dalam hal ini adalah Ballon d’Or, harus ada nama Lionel Messi. Karena itu, pelatih berusia 54 tahun tersebut merasa aneh melihat Messi tidak masuk tiga besar.
“Saya tidak ingin terlibat dalam perdebatan mengenai apakah ada konsistensi dalam penghargaan seperti ini atau tidak. Itu adalah sesuatu yang harusnya ditanyakan pada pihak penyelenggara,” buka Valverde dikutip dari Football Espana.
“Mereka yang memilih dan mereka yang harus menjelaskan. Tapi, jika kita berbicara tentang pemain terbaik dunia, tidak ada nama Messi adalah hal yang aneh. Tapi, kami mengucapkan selama kepada Luka Modric,” sambung Valverde.
“Mordic adalah pemain yang hebat dan dia menikmati tahun yang luar biasa,” tutup eks pelatih Athletic Bilbao.
Pertama, Setelah 12 Tahun
Lionel Messi memang tidak pernah lepas dari panggung Ballon d’Or. Jadi, agak aneh memang melihat tidak ada sosok Messi di malam gala. Kali terakhir panggung malam gala Ballon d’Or tanpa kehadiran Messi terjadi pada tahun 2006 silam.
Saat itu, nama Messi memang belum begitu gemilang. La Pulga hanya berada di posisi ke-20 pada Ballon d’Or. Sementara, gelar juara diraih oleh Fabio Cannavaro yang ketika itu sukses membawa Italia menjadi juara Piala Dunia.