Mataram – Pertandingan eksebisi antar legenda PB Djarum mengakhiri rangkaian Djarum Badminton All Star dan Coaching Clinic. Acara yang sangat menghibur para penonton.
Acara itu digelar GOR 17 Desember Turide, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (10/2/2018) sore WITA. Penonton memenuhi stadion dan menyambut hangat legenda-legenda PB Djarum yang diperkenalkan satu per satu sebelum pertandingan.
Penonton semakin bergairah dan bersemangat, apalagi PB Djarum membagikan hadiah berupa kaus yang dilemparkan para pemain baik sebelum dan sesudah pertandingan serta setelah berakhirnya satu pertandingan eksebisi.
BACA JUGA : Harapan Besar Pelatih Ganda Putra di 2018
Penonton dibawa tertawa dari awal sampai akhir. Kelucuan langsung terjadi di pertandingan pertama yang menghadirkan mantan ganda putra nomor satu dunia Luluk Hadianto/Alvent Yulianto, yang melawan pasangan bapak-anak Tri Kusharjanto/Rehan Kusharjanto.
Alvent dan Luluk justru mengawali dengan (pura-pura) bertengkar. Pasalnya, Alvent kesal karena disuruh mengejar bola sulit yang jatuh di depan net. Alvent kembali cemberut karena Luluk tidak memberinya kesempatan memukul bola. Penonton terbahak-bahak dibuatnya.
Sementara itu, Sigit Budiarto menjadi komentator di luar garis belakang lapangan bersama si host acara. “Alvent sepertinya mencoba mengulur-ulur waktu itu ya.. Napasnya sudah mau habis,” komentar mantan juara dunia dan All England itu.
Kelucuan kembali terjadi, lagi-lagi ketika mempertemukan para legenda. Trikus kali ini berpasangan dengan Hariyanto Arbi menghadapi Eddy Hartono/Sigit Budiarto.
Eddy yang sudah berusia 54 tahun masih sanggup meladeni para juniornya bahkan sering kali melakukan pukulan akrobatik. Momen terkocak ketiga Eddy ‘dipaksa’ melakukan smes terus-menerus sehingga Sigit ngambek lalu keluar lapangan. Dalam posisi 1 lawan 3, Eddy ngos-ngosan melakukan smes yang juga terus dikembalikan Trikus/Hariyanto.
Melihat Eddy ngos-ngosan, Rehan yang tadinya duduk di belakangan lapangan langsung nyelonong masuk untuk membantu. Aksi Rehan menarik perhatian Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, dan Rinov Rivaldy yang ikut masuk ke lapangan Eddy. Penonton pun bergemuruh.
Tontowi lantas maju untuk tampil di pertandingan terakhir, namun cukup mengejutkan karena dia berpasangan dengan Meiliana Jauhari, bukan dengan tandemnya Liliyana. Keduanya menghadapi pasangan juara Asia junior 2017 Rehan/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
BACA JUGA : Lee Chong Wei Tersandung Kasus Video Mesum
Rehan yang hanya bertahan sebentar lalu digantikan oleh Rinov. Di tengah-tengah pertandingan, Meiliana, yang kini menjadi pelatih di PB Djarum, menyeberang ke sisi lapangan Rinov/Fadia. Keinginan penonton menyaksikan duet Tontowi/Liliyana terpenuhi setelah pebulutangkis berusia 32 tahun itu masuk ke lapangan.
Untuk menghentikan Tontowi/Liliyana, Rinov/Fadia plus Meiliana tidak cukup. Lawan Tontowi/Liliyana tidak hanya kini lima orang setelah dua komedian Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez ‘nimbrung’.
“(Acaranya) seru, lucu, ada bercandanya,” ucap seorang penonton Sony (26), yang datang bersama pacarnya. “Tujuan utamanya sih sebenarnya ingin melihat Butet dan Owi,” aku dia.
Adapun laga lainnya antara Berry Angriawan/Rinov melawan dua pasangan pebulutangkis lokal.