Adidas Telstar 18 ditahbiskan sebagai bola resmi Piala Dunia 2018 pada 29 November 2017. Awalnya, Tiongkok dipilih sebagai tempat produksi bola tersebut. Karena alasan kualitas, Telstar 18 diproduksi di Sialkot, Pakistan.
Sialkot merupakan kota langganan pembuat bola-bola resmi Piala Dunia. Kota ke-12 di Pakistan itu jadi langganan FIFA sejak 1990-an. Brazuca, bola resmi Piala Dunia 2014, juga dibuat di sana. ’’Kehormatan bisa dipercaya kembali. Ini tantangan bagi kami,’’ kata Chairman Forward Sports Khawaja Masood kepada Anadolu Agency.
Bola made in Sialkot tidak dijahit dengan tangan. Sejak 2013, dengan teknologi yang diadopsi Adidas, bola Piala Dunia memakai teknologi termal untuk merekatkan panel-panel pada bola tersebut. Brazuca sudah membuktikan kualitasnya saat Piala Dunia 2014 di Brasil.
BACA JUGA : Di Maria Bisa Jadi Senjata PSG Melawan Madrid
Telstar 18 ditanami chip NFC (near-foeld communications). Sayang, chip tersebut tidak banyak memberikan efek ke pemain. Tidak ada info soal kecepatan tendangan pemain. Chip tersebut cuma berisi informasi soal konten dari bola itu sendiri.
Caranya, menyambungkan chip dengan aplikasi di ponsel pintar. Sejurus kemudian, pengguna smartphone bisa mendapatkan semua keunggulan Telstar 18.
Tidak cuma menyuplai Telstar 18 untuk Piala Dunia 2018, Sialkot juga memproduksi bola replika yang dijual ke seluruh penjuru dunia. Jumlahnya lebih dari 10 juta bola. Namun, Sialkot punya cerita miring karena dianggap mengeksploitasi anak sebagai pekerja.
Hal itu membuat Nike, produsen apparel AS, tidak lagi memesan bola dari Sialkot.
