Hanya berselang tiga hari usai tes pramusim Thailand, muncul berita mengejutkan dari Tech 3, yang mengumumkan bakal berpisah dengan Yamaha akhir musim ini. Spekulasi pun merebak. Poncharal disebut akan berlabuh ke KTM dan Valentino Rossi membentuk tim balap MotoGP.
Ada pula rumor yang mengatakan, perpisahan antara Tech 3 dan Yamaha disebabkan kurangnya dukungan dari pabrikan Jepang. Terutama jika dibandingkan Honda dan Ducati yang sangat mendukung Cal Crutchlow dan Danilo Petrucci. Benarkah demikian?
“Akhir tahun lalu, dua balapan terakhir di Malaysia dan Valencia, Johann (Zarco) dua kali beruntun podium. Dia podium dalam balapan basah Malaysia dan podium di lintasan kering Valencia. Bahkan dia hampir menang di Valencia,” tutur Poncharal kepada MotoGP.com.
“Semua orang berharap mungkin sesuatu yang sedikit spesial datang dari Yamaha untuk mendukung Johann, seperti HRC dengan Cal atau Ducati kepada Danilo Petrucci. Tapi itu tidak datang, walaupun kami membuktikan malam ini (di Qatar) dukungan dan motor dari Yamaha adalah dukungan luar biasa, serta cukup bagus untuk memuncaki tes.”
Sebagai sebuah tim satelit, Poncharal tak memungkiri, bahwa ia selalu menginginkan sedikit lebih dekat dengan orang-orang pabrikan. Tentu saja peraturan teknis yang baru membantu semua operasional satelit agar lebih dekat ke posisi teratas, tapi pasti selalu ada keinginan memiliki sedikit lebih.
Selain alasan tersebut, Poncharal juga mengungkapkan, zona nyaman yang dirasakan terlalu lama dan dalam, merupakan salah satu faktor pendukung di balik keputusan Tech 3 untuk meninggalkan Yamaha.
BACA JUGA : MotoGP: Lorenzo Semakin Tak Nyaman Bersama Ducati
“Juga 20 tahun adalah waktu yang lama. Kami memiliki kenangan indah dan hasil bagus. Kami memenangkan kejuaraan 250cc pada 2000 bersama (Olivier) Jacque. Musim lalu bersama Johann, kami melakukan sesuatu yang saya pikir sangat kuat, terutama dengan rookie di kelas MotoGP,” ucapnya.
“Tapi pada tahap tertentu, kami adalah pembalap dan Anda melihat tahun lalu Lorenzo beralih Yamaha ke Ducati. Valentino bahkan pernah mencoba pabrikan lain, Ducati. Jadi, selalu bagus untuk melihat apa yang akan kami lakukan di sana (dengan motor berbeda). Juga saya rasa, pada satu tahap karier dan hidup, Anda tidak ingin terjebak dalam zona nyaman.
“Kami berada dalam zona nyaman yang luar biasa dengan Yamaha. Kami bahagia. Semuanya jelas. Kami mengenal hampir semua orang di dalam perusahaan, tapi terkadang bagus untuk mencari tantangan baru. Saya tidak ingin mengatakan kami tertidur, tapi sesuatu yang membangunkan Anda bisa membuat Anda merasa 10 tahun lebih muda.
“Menurut saya, ketika Anda bertemu orang yang bisa memberi energi, hasrat dan keinginan untuk bekerja bekerja sebaik mungkin dengan Anda, inilah sesuatu yang ingin saya coba. Saya bicara kepada para staf. Saya sedikit takut mereka akan mengatakan, ‘Kami tidak setuju dengan Anda, Herve’. Tapi saya sangat senang, karena semua orang mendukung keputusan saya.”