Tangani Helm Dovizioso, Ini Tugas Mugiyono

Mugiyono menjadi salah satu teknisi yang menyiapkan helm milik Andrea Dovizioso dan beberapa rider lain. Apa sih sebenarnya tugas pria asal Indonesia itu?

Yang pertama dilakukan Mugiyono adalah memastikan fitting helm benar-benar pas ke kepala pebalap. Ini termasuk memperhatikan ketebalan busa pada bagian pipi dan kepala.

“Yang pasti untuk fitting-nya itu harus benar-benar presisi. Dari busa pipinya, busa kepala dan yang paling penting itu kacanya,” cerita Mugi  melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Helm adalah salah satu faktor keselamatan paling utama di MotoGP. Karenanya tugas yang harus dilakukan Mugi tidak mudah. Termasuk menjaga tingkat kejernihan kaca demi membantu setiap pebalap tampil optimal di atas motornya.

“Helm itu ada empat setiap pebalap. Jadi itu harus ready semua. Jadi setiap dia keluar pit, latihan atau apa langsung saya cek lagi secara keseluruhan, karena kan harus benar-benar memastikan safety,” ucap Mugi.

Masalahnya bukan cuma keselamatan yang dituntut dari helm, tapi juga perkara kenyamanan. Helm yang tak nyaman akan sangat menyulitkan rider untuk bisa mengoptimalkan penampilan mereka saat melaju hingga 200 km/jam lebih di atas lintasan.

“Semua hal diperhatikan. Busa, ventilasi, talinya (tali pengikat dagu). Jadi si pebalap itu lebih nyaman waktu makai helm itu saat balap,” katanya.

Presisi menjadi hal yang sangat penting bagi Mugi dalam melakukan pekerjaannya. Apalagi setiap pebalap punya ukuran kepala dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Mugi mengakui, kesulitan menangani helm pebalap MotoGP kadang-kadang ada pada fitting-nya. Karena, setiap pebalap itu memiliki ukuran kepala berbeda sehingga membutuhkan ketepatan ukuran helm yang pas.

“(Untuk ukuran helm pebalap MotoGP) saya punya catatan sendiri. Contoh, Dovizioso dia pakai busa kepala berapa milimeter, busa pipi pakai berapa milimeter, itu saya punya (daftar) ukuran sendiri. Jadi sebelum musim baru mulai, misalnya di akhir 2017 kemarin, kita fitting, kita kirim helm ke sana. Nanti kalau sudah oke, spesifikasinya dikirim ke Indonesia, baru kirim sparepart,” jelas Mugi.