DUTABET – Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sama sekali tak menyinggung kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan saat debat capres-cawapres perdana. Padahal, Sandiaga pernah menyatakan bahwa kasus yang membuat penyidik senior KPK itu hampir kehilangan mata kirinya kemungkinan akan dibahas dalam debat.
Sandiaga angkat bicara dan menjelaskan alasan mengapa kasus Novel tak disinggung dalam debat. Cawapres nomor urut 02 itu mengaku telah mencatatnya dan catatan itu ia bawa ke atas panggung debat. Namun, Prabowo melarang Sandiaga untuk membahas.
Saya terus terang ada di dalam note saya, tapi Pak Prabowo bilang ‘jangan’. Karena Pak Prabowo tidak ingin menimbulkan… Begitu ngomong Novel langsung…,” kata Sandiaga saat ditemui di Jalan Jenggala II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2019).
Sebetulnya, Sandiaga berencana untuk menyinggung kasus Novel saat segmen terakhir debat yakni closing statement. Namun sayang, Sandiaga tidak mendapat kesempatan untuk menyampaikan pernyataan penutup.
Bahkan, menurut Sandiaga, sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengingatkannya untuk membahas kasus Novel. Tapi, seperti terlihat dalam debat, kasus yang sudah setahun lebih belum terungkap itu tak juga jadi pembahasan.
“Tapi ada di note saya dan saya diingatkan terus sama Pak Dirman (Sudirman Said), Pak BW (Bambang Widjojanto), Pak Dahnil. Tapi saya sampaikan Pak Prabowo yang akan menutup pembicaraan dengan closing statement,” ujar Sandiaga.
Menurut mantan Wagub DKI Jakarta itu, dia dan Prabowo akan menjadikan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK itu sebagai program prioritas. Pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat itu berjanji menuntaskan kasus Novel jika terpilih.
“Kalau saya dikasih kesempatan 30 detik, saya akan tanya mengenai…. Saya bukan tanya ya, tapi saya akan menegaskan bahwa Prabowo-Sandi akan membentuk tim independen dan penuntasan kasus Novel Baswedan akan menjadi program utama 100 hari kami,” jelasnya.
Namun, Sandiaga tidak menjelaskan secara detail alasan Prabowo melarangnya menyinggung kasus Novel. Yang jelas, Prabowo-Sandiaga berjanji akan menghadirkan penegakan hukum yang adil.
Meski tak disinggung baik oleh Prabowo-Sandiaga maupun pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin, asa penuntasan kasus Novel tetap menyala. Adalah Wadah Pegawai (WP) KPK yang berharap kasus tersebut diusut tuntas.
“Kami berharap bahwa tidak adanya pembahasan kasus Bang Novel oleh kedua kandidat presiden bukan merupakan tanda-tanda bahwa pengungkapan kasus Bang Novel tidak menjadi prioritas mereka,” kata Yudi kepada wartawan, Jumat (18/1).
Novel sendiri juga heran tak ada pembahasan soal penuntasan teror ke pegawai dan pimpinan KPK di debat Pilpres. Padahal, para capres diketahuinya mendukung KPK memberantas korupsi.
“Saya hanya lihat sebentar debat tadi malam, dan saya diberitahu bahwa masing-masing paslon capres-cawapres menyampaikan mendukung KPK terkait dengan pemberantasan korupsi. Bagi saya aneh kalau mendukung tapi tidak peduli dengan banyaknya teror terhadap pegawai dan Pimpinan KPK yang dibiarkan, dan tidak diungkap,” kata Novel kepada detikcom, Jumat (18/1).
Novel pun enggan menerka-nerka apakah pengungkapan teror terhadap dirinya dianggap penting atau tidak oleh para kandidat. Dia khawatir dukungan pada KPK itu hanya dalam rangka kampanye belaka.
“Saya khawatir pernyataan-pernyataan mendukung KPK hanya janji yang kemudian tidak ditepati, sebagaimana yang sudah-sudah,” ucapnya.