Benar juga apa yang pernah dikatakan bintang World Superbike (WSBK) Jonathan Rea tentang Sirkuit Buriram, Thailand. Menurutnya, Valentino Rossi harus menjajal dulu trek tersebut sebelum menyimpulkan bahwa Buriram “membosankan”.
Usai mencobanya sendiri pada tes pra musim MotoGP 2018 bulan lalu, pendapat Rossi memang berubah. ”Pertama-tama, feeling saya dengan trek ini lumayan. Karena sebelumnya saya memprediksi bakal lebih buruk dari ini,” ucap legenda hidup MotoGP tersebut.
BACA JUGA : Jangan Berharap Banyak, Yamaha!
Dia menyebut lintasan dalam kondisi bagus, bersih, dan permukaan aspalnya memiliki daya cengkeram kuat. Unsur-unsir tersebut penting untuk medan tempur balapan selevel MotoGP.
Rossi awalnya khawatir trek ini bakal mirip dengan Red Bull Ring, Austria. Maksudnya, balapan di sana lebih mirip drag race. Tapi lagi-lagi kekhawatiran itu tak terbukti.
Karakternya lebih dekat dengan Termas de Rio Hondo di Argentina. ”Trek ini sangat sulit, tapi menyenangkan. Secara teknis cukup mudah, tapi sama sekali tidak membosankan,” tandasnya.
Jika melihat dominasi trek lurus panjang bukan tanpa alasan jika sejumlah pembalap langsung membayangkan Red Bull Ring. Kalau sirkuit di Austria itu hanya memiliki sembilan tikungan, Buriram cuma punya tiga tikungan lebih banyak.
Dari total jaraknya, Buriram hanya 300 meter lebih panjang. Namun, bila Red Bull Ring sudah ditabalkan menjadi sirkuitnya Ducati, Buriram sepertinya bakal lebih pas dengan Honda.
Pada akhir tes pra musim, pembalap Repsol Honda Daniel Pedrosa membukukan waktu tercepat 1 menit 29,781 detik. Satu-satunya pembalap yang bisa menembus batas 1 menit 30 detik. Dia menjadi penunggang Honda ketiga yang menguasai daftar pembalap tercepat di sirkuit sepanjang 4,6 kilometer tersebut.
Di hari pertama, Cal Crutchlow (LCR-Honda) menjadi yang tercepat. Sedangkan, di hari kedua giliran Marc Marquez. Pendek kata, Buriram mirip Red Bull Ring minus tanjakan. ”Sirkuit ini cukup sempit, jadi penting untuk mendapatkan jalur yang bagus dan mendapatkan kecepatan,” kata Pedrosa.