Casinobet77, Ketika peringkat FIFA menjadi tolok ukur prestasi sebuah negara, maka Kyrgyzstan boleh merasa bangga dengan pencapaian mereka sejauh ini.
Kamis (12/4) kemarin, FIFA merilis daftar peringkat masing-masing negara peserta. Sejumlah negara mengalami kenaikan mau pun penurunan, beberapa di antaranya tercatat secara signifikan.
Dan Kyrgyzstan menjadi tim yang paling mencuri perhatian dunia dengan mengalami kenaikan peringkat yang paling drastis sebanyak 40 anak tangga, yakni dari posisi semula 115 pada Maret lalu menjadi 75 pada bulan ini.
Catatan milik negara Asia Tengah yang sama sekali tak memiliki garis pantai tersebut merupakan yang terbaik dalam sejarah mereka, sejak bergabung dengan FIFA pada 1992 atau tepatnya setahun setelah lepas dari Uni Soviet dan berdiri menjadi sebuah negara independen.
Baca juga : Bos Besar AC Milan Tegaskan Komitmen
Dibandingkan dengan Uzbekistan, negara tetangga mereka yang sudah digolongkan sebagai salah satu raksasa Asia , pencapaian bersejarah ini tentu layak untuk dirayakan secara masih oleh segenap insan sepakbola Kyrgyzstan.
Maklum, belum ada prestasi besar yang diraih Kyrgyzstan sejak melakoni debut internasional. Satu-satunya yang tercantum dalam lemari sejarah mereka hanyalah mendapat medali perunggu pada ajang AFC Challenge Cup 2006, turnamen untuk negara-negara ‘kelas tiga’ di Asia.
Namun, 12 tahun berselang, pemandangan pun berubah dengan Kyrgyzstan kini menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di Asia. Tak sekadar melejit secara peringkat FIFA, di atas lapangan performa apik juga mengantarkan mereka lolos ke Piala Asia 2019 mendatang.
Kemenangan dengan skor 5-1 atas Myanmar dalam laga kualifikasi pada Maret lalu di tempat netral, Incheon Football Stadium, Korea Selatan menjadi penentu langkah negara yang penduduknya mayoritas Muslim tersebut ke babak utama turnamen di Uni Emirat Arab (UEA).
Saya pikir peringkat tidak selalu merefleksikan kekuatan dari setiap tim,” ujar Aleksandr Krestinin, pelatih Kyrgyzstan asal Rusia.
“Tapi ini penting bagi para fans dan tentu saja untuk kepentingan tim dalam proses undian sebuah turnamen. Tentu saja, pencapaian ini juga berkata tentang perkembangan dari kekuatan tim kami.”
Perkembangan sepakbola Kyrgyzstan sendiri juga tak lepas dari pengaruh hadirnya pemain berdarah campuran mau pun naturalisasi. Sebut saja trio keturunan Jerman, Viktor Maier, Vitalij Lux dan Edgar Bernhardt, serta Daniel Tagoe yang berasal dari Ghana.
Di bawah arahan Krestinin yang sudah menangani tim sejak Oktober 2014, kekuatan mereka membaur dengan pada bintang lokal di antaranya Anton Zemlianukhin, Mirlan Murzaev, Farhat Musabekov hingga kapten tim Azamat Baymatov, yang kini bermain untuk klub Liga 1, Borneo FC.
Komposisi skuat yang ada saat ini membuat Kyrgyzstan tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Indonesia pun pernah merasakan kekuatan baru mereka ketika kalah 1-0 dalam ajang Aceh World Solidarity Tsunami Cup pada Desember tahun lalu.
Tahun depan jelas menjadi panggung yang tepat bagi Kyrgyzstan untuk unjuk kekuatan, kala melakoni debut di gelaran Piala Asia dan bersaing dengan deretan tim terbaik di benua ini.