Pertama Sepanjang Musim, Pertamina Kebobolan

 

 

Ada apa dengan Anna Stepaniuk. Pertanyaan itulah yang terlintas, ketika open spiker Jakarta Pertamina Energi itu kerap kali melakukan kesalahan sendiri.

Hal ini menjadi salah satu yang mempengaruhi performa timnya, sehingga untuk kali pertama sepanjang Proliga musim ini, tim asuhan M Ansori kebobolan. Bandung Bank BJB Pakuan-lah yang menjadi pionirnya dalam pertandingan kemarin (11/3), saat seri II putaran 2 di PSCC, Palembang.

Tak tanggung-tanggung Pertamina kalah tiga set langsung 0-3 (20-25, 21-25, 18-25). Alhasil, Bank BJB memiliki poin yang sama dengan Pertamina yakni 27, meski Pertamina masih unggul dalam hal rasio poin dan belum tergoyahkan di puncak.

“Meski kalah saya tidak kecewa. Justru dengan kekalahan ini menjadi bahan evaluasi yang berharga bagi kami semua jadi tidak terlena saat final four nanti,” ucap pelatih Pertamina, M Ansori.

Sebelumnya Pertamina selalu bermain impresif tanpa cela, tanpa kehilangan satu set pun. Sebelumnya Ansori memang mengkhawatirkan keberlanjutan timnya bila mereka selalu menang.

Sebab, Shinta Aini dkk pasti akan merasa jenuh. Karena itu, Ansori memang mencoba merotasi pemain sekaligus sebagai persiapan final four nanti.

Selain semakin dekat menjadi juara putaran kedua, Bank BJB semakin percaya diri setelah mengalahkan tim kuat yang menjadi momok semua tim. Meskipun begitu pelatih Bank BJB, Octavian tak mau anak didiknya terlena dengan kemenangan ini.

BACA JUGA :   Dovi Diunggulkaan, Marquez Akui Sedikit Lambat

Sebab, mereka masih menyisakan dua pertandingan lagi di GOR C-Tra Arena, Bandung, 16-18 Maret mendatang. “Kami menjadi tuan rumah dan tentunya ingin memuaskan penonton di Bandung yang merupakan markas kami,” kata Octavian.

Sementara Gresik Petrokimia memperkecil peluang lolos final four, setelah kemarin kalah dari Jakarta Elektrik PLN, 0-3 (16-25, 16-25, 24-26). Meski di set ketiga Petro sempat memimpin jauh 23-18, namun Elektrik PLN sanggup mengejar hingga skor berakhir 26-24 untuk PLN. Hal ini membuat PLN semakin memperkuat posisinya di nomor tiga setelah Pertamina dan Bank BJB.

“Titik lemah kami ada di libero. Padahal pemain lain sudah tampil maksimal. Di Bandung, kami harus tampil all-out untuk lolos final four,” ucap pelatih Petro, Victor Laiyan.

Libero mereka masih saja menjadi problem sejak awal putaran pertama. Tampak Yelis Basa, open spiker mereka lebih sering menyelamatkan pertahanan Petro.

Elektrik PLN memang belum pasti lolos final four. Namun, mereka hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tempat. Mereka akan bersaing ketat dengan Jakarta PGN Popsivo Polwan yang kini di posisi keempat. Keduanya akan bertemu di Bandung nanti.

“Nanti ketika ketemu Popsivo, servis harus lebih berani lagi. Tadi kami sempat tertinggal dari Petro karena serve dan receive itu, saya sempat ketar-ketir karena pertandingan melawan Petro ini menentukan tempat kami di final four. Jika kalah, kami akan keberatan di seri terakhir,” papar asisten pelatih Elektrik PLN, Abdul Munip.

Memang, selain melawan Popsivo, Elektrik akan berhadapan dengan Pertamina yang memiliki komposisi yang lebih baik, dan peluang mereka kecil untuk menang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *