Nama Marko Šimić kini sangat identik dengan ketajaman di depan gawang. Pria asal Kroasia itu seakan jadi nyawa baru untuk Persija Jakarta, karena gol demi gol yang mampu ia sumbangkan untuk tim ibu kota.
Mantan pemain Negeri Sembilan tersebut kembali memukau seisi Indonesia ketika mencatatkan hattrick ke gawang Tampines Rovers pada matchday kedua Grup H Piala AFC 2018, di Stadion Gelora Bung Karno.
Tapi, Šimić yang sejatinya sudah lama merasakan atmosfer sepakbola Asia — sejak 2015 — rupanya pernah menjalani kisah yang tidak sukses ketika bermain untuk Bình Dương, Đồng Tháp hingga Long An di kompetisi Vietnam.
“Di beberapa laga, mereka [tim Vietnam] biasa memberikan bola panjang ke striker asing dan itu tidak cocok untuk saya. Di Malaysia dan Indonesia, operan pendek dan jarak yang rapat membantu saya mengembangkan kemampuan saya,” papar Šimić .
Mantan bomber Kroasia U-19 itu juga membandingkan suasana latihan di Vietnam dan Indonesia, yang menurutnya jauh lebih nikmat ketika ia menjalani latihan dan pertandingan di Tanah Air bersama Persija.
“Mereka berlatih terlalu keras sehingga tidak ada waktu yang cukup untuk istirahat sebelum pertandingan. Bahkan, Anda bisa saja tidak makan karena persiapan yang ketat,” urai striker berusia 30 tahun itu.
“Saya merasa sangat nyaman di apartemen saya di Indonesia, bisa mengonsumsi makanan yang sehat untuk tubuh saya dan bermain di waktu yang pas pada malam hari. Fans di sana juga membantu saya untuk bermain bagus.”