Speedskater Jepang Nao Kodaira menjadi mimpi buruk bagi atlet andalan tuan rumah Lee Sang-hwa. Kodaira meraih medali emas nomor 500 meter putri Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korsel, kemarin. Sementara itu, Lee Sang-hwa harus puas merebut perak.
Sang-hwa sejatinya berpeluang mengukir hat-trick emas. Sebelumnya dia berjaya pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver dan 2014 di Sochi. Tampil di kandang sendiri, Sang-hwa membukukan catatan waktu 37,33 detik. Terpaut 0,39 detik dari Kodaira (36,94 detik). Sedangkan perunggu diraih atlet Republik Ceko Karolina Erbanova (+0,40 detik).
“Saya merasakan sedikit nervous dan sedikit terlalu bersemangat sebelum lomba,” kata Sang-hwa seperti dilansir AFP. “Tidak ada yang perlu disesali,” ujarnya.
Kodaira yang membukukan catatan waktu di bawah 37 detik adalah perempuan pertama yang mengukir rekor. Raihan waktu 36,94 detik juga memecahkan rekor Olimpide sebelumnya milik Sang-hwa di Sochi. Saat itu Sang-hwa membukukan catatan waktu 37,28 detik. “Saya sempat tertekan, namun saya terus melawan,” ucap Kodaira.
Kodaira tercatat sebagai speedskater kedua dalam sejarah Jepang yang meraih medali emas Olimpiade. Dia menyamai raihan Hiroyasu Shimizu pada Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano.
Kodaira yang berusia 31 tahun menjadi atlet Jepang tertua yang meraih emas Olimpiade Musim Dingin. Melebihi rekor ski jumper Masahiko Harada yang meraih emas di usia 29 tahun pada edisi 1998.
Sementara itu, Norwegia masih bercokol di pucak klasemen perolehen medali. Kemarin negara Skandinavia itu menambah dua emas. Masing-masing dari nomor speed skating nomor 500 meter putra atas nama Havard Lorentzen dan ski jumping nomor beregu putra large hill.
Kini Norwegia mengumpulkan 11 emas, 9 perak, dan 8 perunggu. Jerman membuntuti di posisi kedua dengan mengumpulkan 9 emas, 5 perak, 4 perunggu.
Like!! Great article post.Really thank you! Really Cool.