JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berjanji akan memperjuangkan nomor kelas 62 kilogram cabang angkat besi dalam Asian Games 2018 menyusul keputusan Federasi Angkat Besi Asia (AWF) yang secara sepihak membatalkan nomor itu.
“Kami tetap akan mengirim surat protes dan minta negosiasi ulang. Setelah itu, kami akan datang karena itu adalah nomor andalan Indonesia,” kata Wakil Ketua KOI Muddai Madang ketika dihubungi media di Jakarta, Sabtu.
KOI, lanjut Muddai, akan mengupayakan semua langkah untuk tetap mempertahankan nomor kelas yang akan diisi atlet andalan Merah-Putih Eko Yuli Irawan itu kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA).
“Kami harus bertemu dengan pengurus cabang angkat besi karena bagaimana pun mereka harus proaktif,” kata Muddai.
Muddai menjelaskan AWF tidak memberikan penjelasan kepada Indonesia sebelumnya terkait nomor kelas mana pada cabang angkat besi yang akan dihapus dalam Olimpiade Tokyo 2020.
“Ketika Olimpiade Rio 2016, cabang angkat besi menggelar perlombaan untuk 15 nomor kelas yaitu delapan kelas putra dan tujuh kelas putri. Kemudian pada Olimpiade Tokyo 2020, kelas itu menjadi tujuh kelas putra dan tujuh kelas putri,” kata Muddai.
Indonesia, lanjut Muddai, secara mendadak baru mengetahui nomor kelas yang dihapus adalah kelas yang akan diikuti Eko Yuli setelah AWF menggelar sidang.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) untuk membatalkan penghapusan nomor perlombaan kelas 62 kilogram pada cabang angkat besi Asian Games 2018 menyusul surat Federasi Angkat Besi Asia (AWF) tentang penghapusan nomor itu.
“Kami dengan sangat menyesal harus menyatakan kepada Anda bahwa kami menolak keputusan Komite Teknis AWF dan Anggota Dewan Eksekutif AWF untuk menghapus nomor kelas 62 kilogram,” demikian surat Menpora Imam kepada Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah.
Menpora mengatakan alasan permohonan pembatalan penghapusan nomor kelas 62 kilogram cabang angkat besi itu merujuk pada Rapat Koordinasi Komite Asian Games di Jakarta pada 14 Januari yang tidak membahas penambahan atau pengurangan nomor pertandingan Asian Games 2018.
Presiden AWF Mohamed Yusuf Almana mengirim surat pada 11 Februari kepada Direktur Jenderal Federasi Angkat Berat Internasional Attila Adamfi tentang penghapusan nomor kelas perlombaan 62 kilogram pada Asian Games 2018.
“Saya ingin menyampaikan kepada Anda tentang keputusan dari Komite Teknis AWF dan anggota-anggota Badan Eksekutif AWF bahwa mayoritas memilih untuk menghapuskan kelas perlombaan 62 kilogram dari Asian Games ke-18,” demikian isi surat dari AWF itu.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Joko Pramono mengatakan pencoretan kelas perlombaan 62 kilogram dapat mempengaruhi target medali kontingen Merah-Putih dan bukan hanya target PB PABBSI.