LeBron James mendukung format baru NBA All-Star Game 2018. Power forward Cleveland Cavaliers itu menyebut perang bintang musim ini lebih terasa persaingannya dan mengubah cara pandang permainan.
NBA tahun ini meninggalkan format All-Star tradisional, yakni pemain dari Western Conference (Wilayah Barat) melawan pemain dari Eastern Conference (Wilayah Timur) dalam NBA All-Star Game.
Format baru, dua pemain yang memiliki suara terbanyak ditunjuk sebagai kapten tim yang akan memilih pemain yang menjadi anggota timnya. Tahun ini, LeBron James dan Stephen Curry memiliki suara terbanyak dan mereka memilih skuatnya.
Namun, format baru ini justru membuat permainan bertahan lebih kuat dan lebih sedikit menghasilkan angka. Tim LeBron menang 148-145 atas Tim Stephen pada pertarungan di Staples Center, Los Angeles, Minggu (18/2/2018) waktu lokal atau Senin (19/2/2018) siang WIB.
Pada dua musim sebelumnya saat masih menggunakan format Western Conference vs Eastern Conference, skor yang dihasilkan lebih banyak. Pada 2016, West menang 196-173, dan pada 2017, West juga menang 192-182.
Pemain terbaik yang terpilih juga tidak menampilkan kejutan. Musim 2018 ini James meraih trofi Most Valuable Player (MVP) setelah mencetak 29 poin, 10 rebound, dan delapan assist.
“(Format baru) tidak hanya untuk para pemain, atau liga, tapi juga untuk fans dan semua orang,” kata James. “Ini akhir pekan yang hebat, dan kami menutupnya dengan cara yang benar. Ada permainan nyata yang terasa padanya. Stephen dan saya ingin membawa permainan di atas diri kami untuk mengubah lanskap permainan.”
King James -julukan LeBron James- meraih penghargaan All-Star MVP untuk ketiga kalinya, setelah sebelumnya meraih penghargaannya di tahun 2006 dan 2008. Pemain lain dalam sejarah NBA yang meraih tiga atau lebih gelar MVP All-Star adalah Bob Petit (empat), Kobe Bryant ( empat), Oscar Robertson (tiga), Michael Jordan (tiga) dan Shaquille O’Neal (tiga).
