Prediksibola77 – Taktik yang digunakan oleh pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, biasa disebut ‘Sarrismo’ kini semakin populer. Bahkan istilah ‘Sarrismo’ sudah resmi menjadi kata dan masuk ke dalam Italian Treccani Encyclopedia.
Taktik yang diterapkan Sarri sejak masih melatih Empoli dalam rentang waktu tiga musim (2012-2015) membuat Napoli kepincut. Namanya pun semakin populer pada musim kemarin, di mana ia sukses menyaingi Juventus dalam perebutan Scudetto.
‘Sarrismo’, istilah yang digunakan untuk menggambarkan taktik Sarri, mulai mencuat juga di musim kemarin. Ia lalu membawa skemanya itu ke Chelsea pada awal musim ini, setelah dipecat oleh Napoli beberapa bulan lalu.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Masuk Ensiklopedi Terkenal
Sarri mencatatkan impresi positif di Premier League, dengan catatan sapu bersih kemenangan dari empat pertandingan. Salah satunya datang dari laga kontra tim besar Inggris, Arsenal.
Berkat itu, Chelsea pun kini sedang berada di posisi dua klasemen sementara Premier League dan hanya kalah selisih gol dari Liverpool. Dampaknya, ‘Sarrismo’ kini menjadi bahan perbincangan penikmat sepak bola di seluruh dunia.
Saking terkenalnya, istilah ‘Sarrismo’ pun masuk ke dalam Treccani Encyclopedia. Ensiklopedi ini bisa dibilang sarat sejarah dan memuat banyak tulisan penting, salah satunya adalah ‘The Doctrine of Fascism’ karya Benito Mussolini.
Soal ‘Sarrismo’
Mengenai ‘Sarrismo’, istilah ini disematkan kepada gaya bermain yang selalu digunakan oleh Sarri di setiap klub asuhannya. Karakteristiknya adalah tekanan tanpa henti, bek sayap yang menyerang, penguasaan bola yang dominan dan para pemainnya hanya melakukan sekali sentuhan dengan bola.
Surat kabar asal Prancis, L’Equipe, menggambarkannya sebagai ‘tiki-taka vertikal’, sebuah inovasi dari taktik yang dipopulerkan oleh Josep Guardiola di Barcelona dulu. ‘Sarrismo’ pun disebut lebih aktif dan menyerang.
Di Inggris, beberapa media sering menyebut strategi Sarri dengan julukan ‘Sarriball’. Namun di Italia, penyebutan ‘Sarrismo’ tetap lebih populer dengan sentuhan aksen yang khas.