Pengurus Besar Federasi Karate-Do Indonesia (PB Forki) berminat mendatangkan pelatih asing untuk mengangkat penampilan para atlet pelatnas Asian Games 2018, namun hingga kini belum menentukan pelatih mana yang akan didatangkan.
“Kami butuh pelatih asing, tinggal hanya menentukan gaya seperti apa yang kita inginkan, apakah gaya Eropa, Iran atau kata dan kumite,” kata Sekjen.
“Ini yang utama akan melengkapi kemampuan atlet kita, dan setelah berdiskusi dengan kemenpora, kami diberi jatah satu, tapi saya berharap dua, satu untuk kata dan satu kumite,” tambah Lumban.
Menjelang Asian Games 2018, PB Forki telah menggelar seleksi tahap pertama pelatnas karate yang berlangsung di Ciloto, Jawa Barat, Sabtu 10 Maret 2018, yang diikuti 28 karateka. Dari hasil seleksi tersebut PB Forki akan mempertahankan 150 persen karateka sebelum dilakukan kembali seleksi pada Juni mendatang.
Menurut Sekjen, PB Forki, proses seleknas tahap pertama itu berbeda dengan seleksi kejuaraan nasional, artinya seleksi itu bukan untuk mencari juara tapi mencari yang terbaik dari yang terbaik.
“Seleksi ini agak berbeda dengan seleksi kejuaraan nasional. Kami mencari yang terbaik, bukan yang juara. Yang kami ikutkan pelatnas yang memperoleh juara satu dan kedua di tingkat nasional. Untuk seleksi tahap kedua, akan dilakukan sebelum entri by name, sekitar Juni mendatang,” katanya.
Baca juga : Dovizioso Senang Difavoritkan Tampil Apik di Seri Perdana MotoGP 2018
Dikatakannya, untuk seleksi tahap dua pada Juni nanti, selain akan diikuti 150 persen karateka hasil seleksi pertama, Forki juga akan memberikan kesempatan kepada empat karateka yang sebelumnya keluar dari pelatnas untuk ikut di seleksi tersebut. Keempat karateka tersebut adalah Srunita Sari Sukatendel, Cok Istri Agung Sanistyarani, Sisilia Ora, dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda.
Dari seleksi kedua itulah akan dicari delapan karateka terbaik yang akan diturunkan pada Asian Games 2018 di Jakarta, Agustus mendatang.
“Dalam proses seleksi kami membuka kesempatan kepada para karateka berprestasi untuk ikut dalam seleksi. Termasuk empat karateka yang mundur dari Pelatnas untuk bergabung kembali. Kami ingin mendapatkan atlet terbaik,” ungkapnya.