pebulutangkis putri asal Thailand, menjadi primadona.
Bukan hanya karena parasnya yang cantik dan mempesona, namun gaya permainanya yang menawan membuat banyak orang kesengsem kepada Nitchaon Jindapol.
Kehadirannya pada ajang Indonesia Open Super Series Premier 2017 tahun kemaren sangat ditunggu-tunggu penggemarnya di Indonesia.
Kiprah pebulutangkis tunggal putri Thailand, Nitchaon Jindapol dalam arena tepok bulu angsa sejagat kini menjadi sorotan. Sempat dipersiapkan untuk menyamai torehan apik rekan senegaranya, Ratchanok Intanon, kini performa Jindapol justru mencuatkan kritikan.
Keluhan akan penampilan Jindapol diungkapkan oleh Kepala Pelatih tim nasional bulutangkis Thailand yang merupakan figur legenda Indonesia, Rexy Mainaky. Menurut Rexy, progres prestasi Jindapol seharus sudah harus lebih dari yang diraihnya saat ini.
Hal ini pula yang menjadikan skuat Negeri Gajah Putih belum mampu mendapatkan sosok pelapis ideal Ratchanok Intanon.
Namun, apa sebenarnya problem utama seorang Jindapol yang kerap dijuluki berparas “bidadari” ini faktor mental dan psikologis sepertinya jadi masalah besar pemicu inkonsistensi penampilan gadis 26 tahun itu.
“Secara usia, untuk pemain seperti Jindapol harusnya sudah bisa menangani segala hal yang terjadi di lapangan, dan justru bukan menjadi sesuatu yang mempengaruhi permainannya,” ungkap Rexy kepada VIVA.
“Ini yang sering titik beratkan, problem Jindapol adalah cara berpikirnya itu masih labil. Masih kekanak-kanakan. Kalau dia tertekan sekali, bisa langsung down dan kalau over juga bisa begitunya,” tambah Rexy.
Pada awal 2018, Jindapol sebenarnya sukses mengukir gelar di depan publik negerinya saat menjuarai Thailand Masters. Sayang, torehan itu gagal dilanjutkannya pada dua gelaran selanjutnya yakni Malaysia Masters dan Indonesia Masters.
Like this:
Like Loading...
Related