Casinobet77, Ajang 76 Indonesia Downhill Urban New Selo sudah menuntaskan proses seeding atau kualifikasi. Pebalap Tyo Cahyadi mencatatkan waktu tercepat.
Hingga batas registrasi ulang di hari pertama, Sabtu (31/3/2018) kemarin, tercatat ada 194 pebalap yang ambil bagian di 76 IDH URBAN 2018 New Selo. Mereka bakal bertarung di 11 kelas baik hobi maupun prestasi di mana masing-masing kelas akan diambil posisi lima terbaik.
Tyo dari Spartan Racing Team mencatat waktu tercepat dua menit 08,256 detik saat seeding run kelas men’s elite, disusul oleh Dimas Pamungkas (Polres Boyolali – Kurnia Bike Batam) dengan selisih waktu yang sangat tipis 0,924 detik.
Di peringkat ketiga adalah Andy Prayoga (ART) dengan waktu 2 menit 09,411 detik disusul Dedik Handika (PVR Racing Team) yang lebih lambat 2,808 detik dari Tyo. Mas Permadi dari Racing Wheels Bike FAKFactory berada di urutan kelima seeding run men’s elite.
Kelas men junior juga menjadi salah satu kelas yang paling ditunggu di event 76 IDH URBAN 2018 New Selo. Dari kelas inilah, bakat dan talenta downhill baru akan muncul.
Baca juga : Stephens Juara Usai Kalahkan Ostapenko
Bima Fikri Aldira yang start pertama di seeding run cukup percaya diri pada awalnya. Namun, Dava Rizki Muhammad dari tim Polair DH Team yang start ketiga membuyarkan prediksi. Dava tampil sempurna dan mampu mencatat waktu tercepat dua menit 15,500 detik dan berada di urutan pertama.
Haimin Muhaimin dari Pamitra Bike Park juga mampu menyodok masuk ke peringkat kedua seeding run setelah mencatat waktu dua menit 16,248 detik. Bima Fikri Aldira yang memperkuat Spartan Racing Team sepertinya harus memperbaiki kesalahan di final run esok jika ingin meraih hasil lebih baik dari seeding run di peringkat ketiga.
Peringkat keempat sendiri ditempati Fasya Ahansa Rifki dari V3 Bike Shop yang kali ini mencatat waktu dua menit 18,087 detik. Erik Ferdian Fransisco dari MUD Brothers menempati peringkat kelima dengan waktu dua menit 22,400 detik.
Hasil di seeding run akan menentukan posisi start di mana pebalap dengan waktu tercepat akan start di urutan terakhir.
Kabut tipis yang turun dari puncak gunung Merapi serta udara dingin menambah keseruan proses seeding tersebut. Tapi hal itu tak menghalangi para pebalap downhill untuk menunjukkan aksi terbaiknya.
Dibanding tahun lalu, trek New Selo memang mengalami sedikit perubahan. Salah satunya penggantian rintangan wall rock berm menjadi step up gap karena masalah cuaca.
“Di posisi marshall lima, kami buat dua jalur terpisah untuk kelas elit dan hobi. Ada rintangan step up gap yang hanya boleh dilalui rider elit karena faktor safety,” kata race director Pratomo Setiadi.
Sementara terakti karakter trek, Harry Lempenk Susanto selaku perancang rek membuat lintasan menjadi lebih tekninal agar para rider mampu berhitung soal strategi mereka.
“Di section speed, kami sengaja menghilangkan rintangan jadi bisa dimaksimalkan untuk mencari waktu bagi para pembalap. Untuk pedalling juga ada tapi tidak terlalu banyak, biar keringat tetap keluar,” papar Harry.