Dutabet.net – Lionel Messi selalu dianggap sebagai nyawa permainan Barcelona. Messi adalah Barca, dia membantu Barca jadi klub sebesar sekarang. Pun demikian, bukan berarti Messi bisa melakukan segalanya seorang diri, bukan begitu?
Messi sudah 15 tahun merumput bersama tim senior Barcelona. Puluhan trofi sudah dia dapatkan, juga lima Ballon d’Or sebagai pelengkap. Mudah menyebut Messi sebagai pemain terbaik di dunia.
Biar begitu, sepanjang kariernya bersama Barcelona, Messi jelas terbantu dengan rekan-rekannya di lini serang. Mulai dari Ronaldinho sampai Luis Suarez, semuanya berperan membantu perkembangan Messi. Live Score
Messi selalu menolak disebut sebagai pemain terbaik yang pernah membela Barcelona. Alih-alih, dia menunjuk Ronaldinho untuk menyandang status tersebut.
Messi juga mendapatkan bantuan dari Thierry Henry, David Villa, Neymar, sampai Luis Suarez. Barca selalu memiliki trio penyerang mematikan, Messi berpasangan dengan berbagai penyerang top dunia.
Lalu, trio manakah yang terbaik? Trio Messi-Suarez-Neymar dianggap luar biasa, tetapi trio Villa-Messi-Pedro juga unik. Menukil Marca, baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Dutabeters!
Ronaldinho – Eto’o – Messi
Saat pertama kali menembus tim utama, Messi membentuk trio bersama Ronaldinho di sisi kiri dan Samuel Eto’o di tengah. Messi belum dianggap sebagai pemain inti yang tak tergantikan, dia bergantian dengan Ludovic Guily.
Namun, Messi sudah dianggap sebagai bagian penting dalam skuad sebab dia memainkan peran kunci pada beberapa laga. Dia membantu Barca menjuarai La Liga, Supercopa de Espana, dan Liga Champions musim 2005/05.
Henry – Eto’o – Messi
Kepergian Ronaldinho memaksa Barcelona mencari bintang lain yang tak kalah hebat: Thierry Henry. Juara dunia bersama Prancis pada 1998 ini membantu membangkitkan Messi, yang perlahan-lahan terbukti mengapa Henry melakukannya.
Pada musim 2008/09, Barca menjuarai La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions dengan dilatih oleh Pep Guardiola.
Henry (atau Pedro) – Ibrahimovic – Messi
Barcelona membuat keputusan membeli Zlatan Ibrahimovic yang juga mengantarkan Eto’o ke Inter. Sayangnya Ibra tidak benar-benar memberikan penampilan terbaiknya, dia sulit beradaptasi dengan gaya bermain Barca.
Messi saat itu sudah dianggap sebagai pemain terbaik di dunia. Musim ini adalah salah satu musim terbaik Messi. Ibrahimovic tidak perlu diberi tahu bahwa permainannya buruk, dia kembali ke Italia setelah satu musim saja.
Villa – Messi – Pedro
Musim 2010/11, David Villa hadir usai menjuarai Piala Dunia 2010 bersama Prancis. Guardiola memutuskan memainkan Messi dalam peran false nine, Billa bermain di sisi kiri. Keputusan ini brilian, permainan Messi naik ke level lebih tinggi.
Bergerak dalam formasi trisula, Pedro diminta bekerja keras saat bertahan dan merebut bola. Musim ini berakhir dengan trofi La Liga dan Liga Champions.
Alexis – Messi – Pedro
Alexis Sanchez didatangkan dari Udinese pada 2011, dengan harapan dia bisa mencapai potensi maksimalnya bersama Barca, juga menjadi pemain yang memberikan dampak instan.
Sayangnya, performa Alexis kurang meyakinkan, dan dia hengkang ke Arsenal setelah tiga musim di Camp Nou. Dua trofi La Liga melengkapi karier Alexis.
Messi – Suarez – Neymar
Bersama dengan Neymar dan Luis Suarez, Messi meraih gelar Liga Champions keempatnya pada musim 2014/15. Trio MSN ini mematikan, nyaris mustahil dibendung bek lawan.
Messi – Suarez – (Griezmann?)
Neymar meninggalkan Barcelona pada 2017 dengan mega transfer ke PSG. Sejak saat itu, Messi hanya berduet dengan Suarez. Barca mendatangkan Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho, tapi keduanya kurang membantu.
Messi memikul sebagian besar beban Barca. Kegagalan di Liga Champions membuatnya semakin kesulitan. Sebab itu, Barca mendatangkan Antoine Griezmann pada bursa transfer sebelum musim 2019/20 dimulai dengan harapan bisa meringankan beban Messi.