Undian Piala Thomas dan Piala Uber 2018 di Bangkok telah dilakukan. Staf Ahli Pembinaan Prestasi PBSI, Christian Hadinata, menilai langkah tim putra Indonesia relatif lebih ringan ketimbang putri.
Pengundian fase grup Piala Thomas dan Uber digelar di Bangkok, Kamis (22/3/2018). Hasilnya, di Piala Thomas, tim Indonesia tergabung di Grup B bersama Korea, Kanada, dan Thailand. Sementara, tim Uber Indonesia berada di Grup D bersama China, Prancis, dan Malaysia.
Christian menilai hasil undian Piala Thomas lebih baik ketimbang Piala Uber. Di Piala Thomas, Anthony Sinisuka Ginting cs masih berpeluang untuk menjuarai grup. Mereka hanya perlu mewaspadai Korea Selatan.
“Korea punya tunggal yang bagus seperti Son Wan Ho. Sementara tuan rumah, Thailand, setelah mereka punya pemain bagus Boonsak Ponsana, dan sekarang tidak ada lagi, kelihatannya Indonesia bisa ambil poin di sana. Sedangkan Kanada sampai saat ini belum ada pemain yang dominan. Jadi kalau melihat secara keseluruhan target juara grup harusnya bisa,” kata Christian.
Sementara, di Piala Uber, legenda bulutangkis ini menyebut sektor putri akan menghadapi hadangan berat. Jadi perlu ekstra kerja keras.
“Kali ini memang ujiannya lebih berat ketimbang di Malaysia kemarin,” ujarnya.
“Semua tahu Piala Uber dan Piala Thomas jadi ajang kejuaraan beregu yang sangat bergengsi dan peta kekuatan keseluruhan negara baik putra maupun putri terlihat di sana. Kita tidak tahu karena lawan bisa saja menurunkan dengan kekuatan penuh. Jadi perlu diwaspadai juga apalagi Indonesia belum punya tunggal putri yang menonjol,” Christian menjelaskan.
“Namun dengan Indonesia punya ganda putri yang sudah solid seperti Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Haris dan Rizki Amelia Pradipta semoga bisa,” dia menambahkan.
“Tentu jika ingin aman ya di penyisihan grup targetnya harus menjadi juara grup karena sistemnya kita tidak tahu kalau delapan besar. Setahu saya, runner up akan diundi lagi. Artinya, Indonesia bisa kemana-mana. Sementara jika juara grup lebih menunggu lawan meski memang harus kerja keras,” dia mengungkapkan.
Bagi Christian di turnamen beregu seperti ini, strategi pemasangan atlet atau pemain line up menjadi hal yang paling penting. Butuh kejelian dari pelatih. Mereka harus bisa melihat mana yang memang pantas diturunkan dan benar-benar siap.
“Apalagi lawan-lawannya sudah tahu kekuatan putri Indonesia. Jadi mereka pasti mengincarnya di sektor tunggal lebih dulu, karena mereka tahu kita punya ganda putri yang tidak mudah dikalahkan tapi tetap usaha curi poin. Tapi di tunggal mereka punya peluang mencari poin apalagi seperti China mereka punya unggulan yang bagus. Jadi harus kerja keras,” dia menyarankan.