Di usianya yang baru saja menginjak 39 tahun pebalap veteran MotoGP Valentino Rossi masih terobsesi meraih gelar juara dunia kesepuluhnya pada musim 2018 ini. The Doctor kali terakhir meraih gelar juara dunia MotoGP sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada 25 Oktober 2009 di Malaysia.
Pada tahun 2010, Rossi gagal mempertahankan gelar juara dunianya karena harus absen selama empat seri akibat cidera. Ia mengalami kecelakaan cukup parah di Sirkuit Mugello, Italia.
Akibat absen itu, Rossi harus merelakan gelar juaranya jatuh kepada rekannya Jorge Lorenzo. Rossi mengakhiri balapan di musim 2017 dengan berada di posisi kelima. Posisi tersebut menjadi yang terburuk selama bersama Yamaha dan Honda. Sebelumnya Rossi tidak pernah terlempar lebih dari posisi keempat.
‘Usia hanyalah cara pandang kita terhadap sesuatu. Jika Anda tidak keberatan, itu bukanlah masalah.’ Kutipan sastrawan Amerika Mark Twain tersebut cocok ditujukan kepada Valentino Rossi. Jelang MotoGP 2018, di usia yang kebanyakan pebalap telah memilih untuk pensiun, Rossi masih bersikeras mewujudkan mimpi gelar kesepuluhnya.
“Umur bukanlah masalah, motivasi adalah kuncinya,” ujar pebalap yang baru saja merayakan ulang tahun ke-39 pada 16 Februari lalu.
Rossi menderita patah tulang dua kali pada 2010 dan 2017. Namun itu tidak mengurangi kecintaannya pada dunia balapan. Siapa pun yang meragukan kemampuannya di musim 2018 perlu melihat semangatnya yang mampu finis di posisi lima besar MotoGP Aragon pada September lalu. Momen itu hanya berselang 24 hari setelah insiden cedera kaki kanannya.
Di sisi lain, performa naik-turun motor YZR-M1 juga menjadi perbincangan karena tidak mampu memenuhi keinginan Rossi sebagai pebalap. Rossi dikabarkan belum puas dengan performa motor tersebut selama balapan pramusim.
Ia meminta pembenahan pada perangkat elektronik pada motor YZR-M1 terakhir kali memenangkan balapan di MotoGP pada seri Assen, Juni lalu.
BACA JUGA : Rusia Waspadai Ancaman Serangan Belalang di Piala Dunia 2018
Rossi mencatatkan hasil yang kurang baik pada tes pramusim di Malaysia dan Thailand. Meskipun demikian, performa Rossi cukup mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan finish di posisi kedua di Qatar, walaupun sempat terjatuh dari motor.
Musim 2018 kemungkinan besar akan menjadi kesempatan terakhir Rossi untuk meraih gelar kesepuluh MotoGP. Sejauh ini, kontrak Rossi bersama tim Yamaha hanya berlaku hingga akhir musim 2018. Berbeda dengan rekan setimnya, Maverick Vinales yang telah terikat hingga 2020 bersama Yamaha.
Masa depan Rossi di MotoGP menjadi pertanyaan setelah banyak pihak memprediksi ia akan pensiun di akhir musim 2018. Rossi belum menandatangani perpanjangan kontrak meskipun Yamaha telah memberikan penawaran perpanjangan dua tahun hingga 2020. Kepastian masa depan karier Rossi di MotoGP akan ditentukan setelah melihat hasil tiga seri MotoGP 2018.
“Mari kita lihat hasil tes pramusim dan tiga seri pertama di Qatar, Argentina, dan Texas. Apabila saya kompetitif, saya akan lanjut,” ucap Rossi.
Perburuan gelar kesepuluh Rossi di MotoGP akan segera dimulai pada 18 Maret 2018 mendatang. Ia akan memulai perjuangannya di MotoGP 2018 di sirkuit Losail, Qatar.