Yamaha mengalami kesulitan sejak ditinggal Jorge Lorenzo. Kepala mekanik Tech3 Nicolas Goyon menyebut, gaya membalap Lorenzo paling cocok untuk motor Yamaha.
Lorenzo mulai memperkuat Yamaha pada 2008 sebelum bergabung Ducati pada 2017. Selama sembilan tahun, pebalap Spanyol itu telah memberikan tiga titel juara dunia dan 44 kemenangan.
Selanjutnya, Yamaha menggantikan Lorenzo dengan Maverick Vinales yang bertandem dengan Valentino Rossi. Pada musim lalu, duet Rossi-Vinales hanya menghasilkan total empat kemenangan seiring dengan berbagai masalah di motor M1.
Pramusim 2018 Yamaha pun tidak terlihat mulus. Pada tes di Sepang dan Buriram, Rossi dan Vinales tak memperoleh hasil yang stabil. Keduanya mengeluhkan masalah yang berbeda; Rossi ingin peningkatan pada komponen elektronik sedangkan Vinales terkendala sasis. Padahal, Johann Zarco, yang menunggangi motor satelit M1 justru tampil lebih cepat dari Rossi dan Vinales di Thailand.
Tech3 akan menurunkan rookie Hafizh Syahrin asal Malaysia untuk berduet dengan Zarco mulai musim ini. Goyon berhadap Syahrin bisa meniru gaya Lorenzo.
“Kami pernah memiliki Pol Espargaro dan kita semua tahu bahwa Pol sangat kesulitan dengan gaya Yamaha,” ucap Goyon.
“Gaya Yamaha — untuk semua orang, Anda harus memahami– adalah gayanya Jorge Lorenzo. (Gaya) itu masih nomor satu di Yamaha. Dia adalah targetnya.”
“Jadi seorang pebalap baru, dia harus menyamai gaya membalap seperti ini: mulus, dengan motor tidak bergerak (sliding) dan ini adalah target kami secepat mungkin karena kami memiliki pebalap baru. Kami ingin dia bisa membalap seperti itu karena begitulah caranya untuk mengendarai motor ini.”
Para pebalap MotoGP akan menjalani ujicoba pramusim terakhir di Losail, Qatar pada 1-3 Maret. Seri pertama musim 2018 akan dimulai di tempat yang sama pada 18 Maret.