Gagal Total, Pelatih Ganda Putri Siap Dievaluasi

 

 

Menargetkan juara, ganda putri Indonesia justru gagal total di All England 2018. Pelatih Eng Hian kecewa, namun siap dievaluasi.

Di All England yang bergulir 14-18 Maret di Birmingham, PBSI menurunkan tiga pasang ganda putri. Yakni, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta.

Greysia/Apriyani menjadi salah satu yang diandalkan di sektor ini. Perfoma yang cukup konsisten dalam waktu setahun belakangan menjadi pertimbangannya. Selain itu, mereka juga punya peluang besar lantaran berstatus unggulan.

Tapi, mereka malah terisngkir di babak pertama. Greysia/Apriyani dikandaskan pasangan nonunggulan dari Bulgaria, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva, dengan skor 11-21, 19-21.

Menyusul, dua ganda putri lainnya, Della/Rizki dan Anggia/Ketut yang sama-sama disingkirkan oleh wakil Jepang di babak kedua laga.

Rizki/Della dihentikan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang) dengan skor 12-21, 14-21. Sementara Anggia/Ni Ketut takluk di tangan wakil Jepang, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang), dengan skor 18-21, 15-21.

Eng Hian tak menyangka perfoma atletnya bakal di luar ekpetasi. Dia mengaku gagal.

“Kalau dilihat dari hasil di All England ini gagal. Tapi kalau tidak kecewa itu berarti saya bukan manusia,” kata Eng Hian, lewat pesan singkatnya.

BACA JUGA :  Hantam Cavs, Blazers Raih 11 Kemenangan Beruntun

“Hanya saja, ini akan saya jadikan motivasi untuk terus berinovasi dalam program saya. Namun, jika tahun ini saya dianggap gagal oleh pengurus PBSI, saya siap mundur,” ujar dia kemudian.

Selain All England, PBSI juga memfokuskan para atletnya di multievent Asian Games yang bergulir 18 Agustus hingga 2 September 2018. Sebelum itu, sedikitnya tercatat ada tiga turnamen yang juga tak kalah penting, Malaysia Open, Indonesia Open, dan Kejuaraan Dunia yang bergulir Juli.

Soal itu, Eng Hian tak gusar. Dia siap mengubah programnya demi meningkatkan perfoma atletnya. Pria yang karib disapa Koh Didi ini, bahkan optimistis atletnya mampu berbicara di Asian Games mendatang.

“Saya tidak khawatir tapi saya akan evaluasi program saya dan akan segera melakukan tindakan untuk meningkatkan kualitas pemain ganda putri dalam menghadapi Asian Games nanti,” katanya.

“Pasti lah saya masih optimismis dengan kemampuan dan kapasitas pemain saya. Nanti silakan lihat apa yang akan saya lakukan setelah kembali ke Jakarta,” dia menegaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *