Filipe Luis Sebut Harusnya Messi dan Bukan Modric yang Menang Ballon d’Or 2018

 

DUTABET – Bek Atletico Madrid Filipe Luis mengaku sangat heran mengapa Luka Modric bisa meraih Ballon d’Or 2018 dan bukannya Lionel Messi.

Modric memenangi trofi tersebut setelah ia meraih dua prestasi besar pada tahun 2018 kemarin. Yang pertama ia membawa Real Madrid menjadi juara Liga Champions dan membawa timnas Kroasia melaju ke final Piala Dunia 2018.

Posisi runner-up ditempati oleh eks rekan setim Modric, Cristiano Ronaldo. Sementara itu posisi ketiga ditempati oleh Antoine Griezmann, yang sukses memenangi Piala Dunia 2018, Liga Europa dan UEFA Super Cup.

Messi sendiri berada di urutan kelima untuk edisi tahun 2018 tersebut. Sementara itu posisi keempat diduduki oleh Kylian Mbappe.

Layak Jadi Pemenang

Filipe mengatakan bahwa ketimbang Modric, Messi yang seharusnya memenangi trofi tersebut. Sebab prestasi superstar Barcelona itu di sepanjang tahun 2018 juga bagus.

“Ketika saya berada di atas lapangan, misi saya adalah untuk tidak membiarkan lawan melakukan apa pun, baik itu Messi atau pemain lain. Tetapi setelah bertahun-tahun saya melihat seorang pria yang terus menemukan kembali dirinya – ia bermain melebar dan sekarang ia bermain di tengah,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan Globoesporte.

“Tiba-tiba, saya mendengar bahwa ia tidak pantas memenangkan Ballon d’Or karena ia mengalami musim yang buruk pada 2018? Ia memenangkan La Liga, ia memenangkan Copa del Rey, ia adalah pencetak gol terbanyak di Eropa dan memberikan banyak assist,” serunya.

“Siapa pun yang berpikir Messi tidak pantas mendapatkan Ballon d’Or tidak melihat apa yang saya lihat. Entah itu atau saya sudah tidak tahu apa-apa lagi tentang sepakbola,” ketus Filipe.

Sangat Kagum

Bek berusia 33 tahun ini juga mengaku ia sangat kagum pada La Pulga. Padahal ia sendiri main bagi rival Barca dan juga berasal dari Brasil, yang notabene rival Argentina.

“Ia pemain terbaik di Barcelona. Ia mencetak gol dan ketika ia tidak melakukan itu ia memberikan assist atau memulai permainan yang mengarah ke gol – dan ia melakukannya selama 10 tahun terakhir,” pujinya.

“Persaingan saya dengan dirinya di lapangan tidak terbatas, tetapi di luar lapangan, kekaguman saya kepadanya juga tidak terbatas,” serunya.

“Ia berasal dari Argentina dan bermain di klub rival, dan saya tahu saya tidak akan memenangkan pengagum dengan berbicara baik tentang dirinya. Tapi saya hanya bersikap tulus,” tegasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *