All England Jadi Ajang Pemantauan PBSI untuk Piala Thomas dan Uber

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjadikan All England sebagai ajang pemantauan tim inti untuk kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber 2018.

Menyongsong Piala Thomas dan Uber 2018, PBSI menyiapkan sejumlah turnamen untuk atlet-atlet pelatnas. Dua turnamen di antaranya dan terdekat adalah Jerman Terbuka dan All England.

Di dua turnamen itu, sebagian atlet yang tidak masuk poin peringkatnya akan turun di Jerman pada 6 sampai 11 Maret. Sementara sebagian lainnya diturunkan di All England pada 14-18 Maret 2018.

“Di dalam All England nanti kami akan lihat prestasi para atlet. Kami akan pertimbangkan misalnya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, apakah mereka mampu untuk Thomas Uber atau di Asian Games,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (23/2/2018).

Di sisi lain, Susy menilai kesiapan timnya jelang All England sudah mantap dam kondisi tim sudah oke.

“Mudah-mudahan nanti performance yang terbaik didapat di All England. Meski ada beberapa hal yang kami akan lihat sebagai prioritas, karena kan aturan BWF yang baru. Tapi kami positif saja dan kami mencoba menyesuaikan dan membiasakan diri,” ujarnya.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang kini menjadi andalan PBSI, juga disebutkan sudah dalam kondisi terbaik. Di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia beberapa waktu lalu, Marcus mengalami cedera otot perut.

“Kevin/Marcus sampai sekarang mungkin sudah pulih, sudah sama seperti kondisi-kondisi sebelumnya. Kami harap kondisi itu dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan dalam waktu dekat,” imbuh Susy.

“Sebab, bagaimana pun pertandingan All England menjadi jadi salah satu target buat kami juga. Kami sangat berharap bahwa sektor-sektor yang punya peluang bisa, bukan cuma memaksimalkan prestasi tapi juga terus meningkatkan. Di samping itu, kami juga ingin sektor lain juga memberikan yang terbaik,” sambungnya.

Sementara khusus ganda campuran, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini berharap kembalinya duet Praveen Jordan dan Debby Susanto dapat membantu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk berprestasi di sektor tersebut.

“Kami ingin mencari format yang terbaik. Tentunya dengan ada kesempatan mereka (Praveen/Debby) bertanding di All England mereka dapat saling bahu membahu dengan Tontowi/Liliyana untuk mencapai prestasi dari sektor ganda campuran,” ujar Susy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *