Kepastian kelas 62 kg di angkat besi Asian Games membuat Eko Yuli Irawan segera menggeber persiapan. Dia juga akan membayar kekecewaan di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
Tradisi Eko meraih medali emas SEA Games terhenti di 2017 Kuala Lumpur. Di ajang itu, dia harsu puas mendapatkan perak usai dikalahkan lifter Vietnam, Trinh Van Vinh. Total angkata Eko terpaut 1 kg dengan Van Vinh, 306 kg dan 307 kg di kelas 62 kg.
Padahal sebelumnya, Eko selalu meraih emas di kelas tersebut. Sejak SEA Games 2007 hingga 2013 dia mendapatkan emas.
BACA JUGA : Perpani Siapkan 12 Pepanah ke Kejuaraan Dunia di Shanghai
Eko menilai hasil kurang sip di SEA Games itu menjadi pelajaran berharga bagi dia. Eko akan lebih waspada di Asian Games 2018 nanti.
“Tiga minggu sebelum SEA Games kondisi saya ngedrop. Waktu pemulihan belum cukup terus harus bertanding di SEA Games,” Eko mengingat persiapan SEA Games.
Dia pun akan lebih berhati-hati dalam menggeber persiapan Asian Games 2018. Apalagi, dia sempat menderita tifus.
“Kemarin sakit tifus, jadi mesti istirahat agak lama. Minggu lalu baru mulai. Recovery dari tipes sudah selesai, sudah mulai coba aktivitas lagi,” ujar lifter 28 tahun itu.
“Kini persiapan lebih baik dan mudah-mudahan tidak ada halangan lagi. Untuk target belum bisa bicara banyak. Soal medali emas, semua atlet pasti ingin emas. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik,” ujar Eko.