KUALA LUMPUR – Dua pebulu tangkis dari Malaysia, dikabarkan terlibat dalam kasus pengaturan skor yang membuat mereka terancam mendapat hukuman. Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pun belum mau berbicara banyak mengenai hal ini.
Tetapi General Manager BAM, Michelle Chai, membenarkan soal masalah tersebut. Hanya saja, Chai enggan menyebutkan dua nama pebulu tangkis tersebut. Ia mengatakan ingin menjaga kerahasiaan dua pebulu tangkis tersebut dari publik dan media.
Lebih lanjut Chai mengatakan bahwa Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah menulis surat resmi kepada BAM tentang kedua pemain tersebut pada akhir tahun lalu. Sementara pemerintah Malaysia yang berwenang kini tengah menyelediki mengenai kebenaran hal tersebut. Meski enggan menyebutkan nama, tetapi pebulu tangkis tersebut bukan pemain pelatnas Malaysia.
Baca juga Marcus/Kevin Pamer Jersey Baru Jelang All England 2018
“Kami telah diberitahu tentang pemain yang diskors dan proses yang akan terjadi. Kami harus berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan,” ungkap Chai, mengutip dari Reuters, Rabu (14/2/2018).
“Kami harus memastikan mereka memiliki persidangan yang adil, dan bukan persidangan dengan publik atau media. Karena ini adalah penyelidikan BWF, kami harus menunggu mereka membuat pengumuman,” tambahnya.
Berdasarkan peraturan BWF, pemain yang dinyatakan bersalah karena masalah penganturan skor akan mendapat hukuman yang sangat berat. Hukuman tersebut adalah larangan bermain selama seumur hidup. Tentu, Chai mengaku sangat kecewa dengan kasus ini dan mencoreng nama baik bulu tangkis Malaysia.
Baca juga Jonatan Terinspirasi dari Firman saat Tumbangkan Shi Yuqi
“Ini benar-benar merusak reputasi bulu tangkis Malaysia, jadi saya ingin membuat pendirian yang kuat bahwa BAM tidak akan mentolerir segala bentuk pengaturan atau perjudian pertandingan,” lanjutnya.
Dalam dunia bulu tangkis, ini bukan pertama kalinya para pebulu tangkis melakukan pelanggaran, utamanya soal perjudian. Dua tahun silam, dua nama pebulu tangkis asal Jepang harus menerima hukuman karena ikut bermain judi.
Kedua pebulu tangkis tersebut adalah Kento Momota dan Kenichi Tago. Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (NBA), pun mengambil sikap untuk menghukum keduanya karena peraturan yang sangat ketat. Padahal keduanya adalah pemain yang sedang naik daun dan tengah mempersiapkan diri menuju Olimpiade 2016. Terlebih Momota yang sangat berpeluang untuk membawa medali bagi Jepang di nomor tunggal putra.
Tetapi pada April 2016, secara tegas NBA tidak ingin memberi keringanan kepada pemain yang telah bersalah. Momota dihukum tidak boleh bermain bulu tangkis baik di lingkup nasional dan internasional hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Valuable information. Fortunate me I found your website
accidentally, and I am stunned why this twist of fate did not came about in advance!
I bookmarked it.
You could definitely see your enthusiasm within the article you write.
The world hopes for even more passionate writers like you who aren’t afraid to mention how they believe.
All the time go after your heart.
WOW just what I was looking for. Came here by searching for quest bars cheap