Tak sampai satu pekan ke depan musim balap MotoGP 2018 dimulai. Sirkuit Losail, Qatar bakal menjadi medan tempur pembukaan bagi para peterung di kelas para raja.
Ketatnya hasil uji coba pra musim mengirimkan sinyal bahwa akan lebih banyak pembalap yang terlibat persaingan di baris terdepan. Runner up musim lalu Andrea Dovizioso (Ducati) menjadi yang teratas dijagokan sebagai juara seri pertama.
Meski tak pernah menjadi pembalap tercepat pada tiga episode uji coba pra musim di Malaysia, Thailand, dan Qatar rider 31 tahun tersebut memamerkan hasil long run yang menjanjikan. Catatan waktunya konstan cepat.
Misalnya tampak pada long run yang dilakukan Dovi pada hari kedua tes Qatar. Saat itu, pembalap Italia tersebut melakukan 12 lap tanpa henti pada pukul 19:06 sampai 19:27. Ini adalah waktu yang representatif karena bersamaan dengan jadwal balapan sebenarnya di Qatar.
Pada lap kedua sampai 12 catatan waktunya mengerikan. Yakni berkisar antara 1 menit 55,7 detik sampai 1 menit 54 detik bawah. Tak pernah lebih lambat dari itu. Meski tak sampai 20 lap seperti balapan sebenarnya, 12 lap itu sudah cukup untuk menilai kekuatan Dovi.
Bandingkan dengan race pace pembalap Movistar Yamaha Maverick Vinales saat menjuarai GP Qatar musim lalu. Yakni antara 1 menit 57,454 detik sampai 1 menit 56,157 detik.
Jika melihat data ini, jelas Dovi lebih cepat. Meskipun kondisi saat uji coba akan jauh berbeda dibandingkan dengan balapan yang sebenarnya. Di tes pembalap akan menggeber motornya sendirian tanpa harus berduel dengan rider lain.
BACA JUGA : Hasil di Jerman Terbuka Kurang Sip, Tunggal Putra Harus Berbenah
Long run Dovi nyaris sama dengan race pace Jorge Lorenzo saat menjuarai GP Qatar dua tahun lalu bersama Yamaha. Yakni antara 1 menit 56,457 detik hingga 1 menit 54,927 detik. Jika Dovi mampu mempertahankan kecepatannya saat uji coba di balapan Qatar nanti, prediksi bahwa dia adalah kandidat kuat juara bukan cuma isapan jempol.
”Saya senang, banyak orang berpikir seperti itu (kandidat juara Qatar). Kami sangat terbantu dengan performa motor yang bekerja sangat baik di trek (Qatar) ini. Waktu lap bisa diraih dengan mudah,” ungkap Dovi. Dia mengaku sudah memprediksi bisa tampil cepat pada uji coba Qatar, tapi tidak menyangka bisa sekencang itu.
Yang belum meyakinkan bagi Dovi adalah pilihan chassis untuk balapan pertama nanti. Ada dua chassis yang dijajalnya di Qatar. Keduanya memiliki kekuarangan dan kelebihan masing-masing. Dovi sendiri mengatakan bakal memutuskan chassis mana yang dipakai beberapa hari sebelum balapan berlangsung.
”Tapi aku bisa tampil cepat dengan keduanya,” imbuhnya.
Kecepatan Dovi diakui rival terdekatnya Marc Marquez (Repsol Honda). Sebelum hari terakhir tes Qatar pembalap 25 tahun tersebut mengaku tertinggal 0,6-0,7 detik di belakang Dovi dalam hal long run. Tapi pada hari terakhir, dia mengaku sudah mampu mendekat dan mengepras catatan waktunya antara 0,3-0,4 detik.
Kemajuan tersebut penting untuk balapan yang sebenarnya. Karena pertarungan yang ketat di setiap lapnya selisih sekecil apapun akan menjadi krusial. Keunggulan 0,3 atau 0,5 detik akan berdampak besar saat harus bertarung 20 lap.
”Mungkin dia (Dovi) belum menggebar 100 persen, tapi dia sudah sangat cepat. Mencapai 1 menit 55 detik bawah dengan mudah, atau setidaknya di banyak lap,” ucap Marquez.
Jika melihat hasil uji coba di Qatar, balapan pertama Minggu nanti akan sulit diprediksi. Bukan hanya Marquez dan Dovi, tapi juga Daniel Pedrosa (Repsol Honda), duo Movistar Yamaha Valentino Rossi dan Maverick Vinales memiliki race pace bagus.
”Jika kita melihat ritme long run di akhir test, bahkan (Danilo) Petrucci (Pramac-Ducati), Cal (Crutchlow, LCR-Honda) bisa sangat cepat dan konsisten,” tandasnya.
Johan Zarco (Tecch 3-Yamaha) akan menjadi kuda hitam di Qatar. Dia menutup tes Qatar sebagai yang tercepat. Namun agak kesulitan dalam long run di Losail. Marquez sendiri menyebut tiga pembalap yang berpeluang besar berebut podium di Qatar, Minggu nanti. Dovi ada di posisi teratas, kemudian Valentino Rossi, dan tentu saja dirinya sendiri.