Catatan kemenanan 18 kali berturut-turut Manchester City terhenti dengan pertandingan seri tanpa gol di kandang Crystal Palace, London tenggara, Minggu (31/12).
Sebenarnya Crystal Palace bahkan berpeluang menjadi tim pertama yang mengalahkan City di Liga Primer pada musim ini karena mendapat penalti di menit-menit terakhir sebelum pertandingan berakhir.
Namun kiper City, Ederson, berhasil menangkis tendangan Luka Milivojevic dari titik penalti sehingga manajer Pep Guardiola ‘tidak terlalu terluka’ saat meninggalkan Selhurst Park.
Permainan City memang tidak mengesankan saat menghadapi Crystal Palace walau mereka tetap berada di puncak klasemen sementara dengan selisih 14 angka dari peringkat dua, Chelsea.
Selisih 14 angka itu merupakan yang terbesar di antara para klub-klub di papan atas untuk masa akhir tahun di sepanjang sejarah Liga Primer.
Sejauh ini catatan tidak terkalahkan masih dipegang Arsenal di bawah Arsene Wenger sepanjang musim 2003-2004 namun Guardiola menepis bisa menyamai rekor itu.
“Saya tidak berpikir tidak akan terkalahkan,” kata Guardiola. “Itu tidak akan tercapai.”
“Sekarang lebih banyak tim kuat, banyak kejuaraan, banyak pertandingan.”
Bagaimanapun di Selhurst Park, City harus ‘membayar’ dengan cedera Gabriel Jesus, yang menahan rasa sakit sampai tampak mengeluarkan air mata di babak pertama sementara Kecin de Bruyne dibawa dengan tandi ke luar dari lapangan pada menit-menit terakhir karena takel keras dari gelandang Palace, Jason Puncheon.
Dengan demikian City untuk sementara hanya punya seorang penyerang senior, Sergio Aguero, yang menggantikan Jesus.
Crystal Palace bisa menikmati seri dengan pertahanan yang kuat namun tetap memberi tekanan kepada City dan penalti yang mereka dapat sepertinya merupakan imbalan dari permainan mereka tersebut.
Penalti yang gagal membuat tim asuhan mantan manajer Timnas Inggris, Roy Hodgson, hanya mendapat satu angka namun membuat mereka untuk memulai pertandingan di tahun 2018 tidak berada di tiga peringkat bawah lagi.