Jika ada penampilan terburuk Chelsea di bawah asuhan Antonio Conte, maka hal itu terjadi ketika The Blues dikalahkan Manchester City 0-1 pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Etihad, Minggu (4/3).
Chelsea kalah 0-1 dari Manchester City lewat gol Bernardo Silva. Kekalahan yang membuat The Blues semakin sulit mempertahankan gelar Liga Inggris sekaligus menjauh dari zona Liga Champions.
Kekalahan 0-1 dari Manchester City terbilang hasil yang cukup bagus bagi Chelsea. Pasalnya, Chelsea terlihat tidak niat meraih kemenangan di Stadion Etihad. Chelsea bermain ekstra bertahan dan hanya berharap Manchester City melakukan kesalahan.
Statistik Sky Sports menunjukkan, Chelsea hanya memiliki 29 persen penguasaan bola dan gagal melakukan shot on target untuk kali pertama di Liga Inggris musim ini. Statistik yang cukup menyedihkan untuk klub yang berstatus sebagai juara bertahan.
Dengan mengandalkan formasi 3-4-3, Conte terlihat ingin mengulangi strategi ketika menahan imbang Barcelona di Liga Champions. Pelatih asal Italia itu mengandalkan tiga penyerang cepat di lini depan: Willian, Eden Hazard di tengah, dan Pedro Rodriguez di kiri.
Sial bagi Chelsea, Manchester City tidak melakukan kesalahan sepanjang pertandingan. Manchester City mendominasi pertandingan, mendikte permainan, dan membuat 11 pemain Chelsea bertahan di wilayah sendiri hampir di 90 menit pertandingan.
Tidak ada peluang bagi Chelsea untuk ‘mematuk’ lewat serangan balik. Tidak seperti ketika Chelsea melawan Barcelona, di mana saat itu The Blues mampu unggul lebih dulu lewat gol Willian sebelum disamakan Lionel Messi. Pertandingan pun bisa dibilang cukup membosankan karena serangan hanya satu arah.
Conte kemudian melakukan sedikit perubahan ketika memasukkan Olivier Giroud dan menarik keluar Willian pada menit ke-78. Pelatih asal Italia itu sepertinya berharap Giroud bisa menjadi tembok di lini depan saat Chelsea melakukan umpan-umpan panjang. Tapi, usaha itu tidak membuahkan hasil.
Dengan 13 tembakan dan tiga on target yang dimiliki Manchester City, Chelsea terbilang beruntung hanya kalah 0-1 dari sang pemuncak klasemen. Tapi, ini bukan soal beruntung atau tidak beruntung. Ini soal Chelsea yang berstatus juara bertahan, tapi bermain layaknya tim papan bawah yang sedang berjuang terhindar dari degradasi.
Dengan status juara bertahan dan tim besar, Chelsea tidak seharusnya menampilkan permainan seperti ketika dikalahkan Manchester City. Bahkan tim papan bawah Liga Primer Inggris, seperti Stoke City dan West Bromwich Albion, menunjukkan keinginan untuk menyerang yang lebih besar ketika timnya tertinggal.
Chelsea seharusnya lebih berani dalam bermain saat dikalahkan Manchester City. Chelsea akan mendapat apresiasi lebih baik jika menunjukkan permainan menyerang dan menghibur meski kalah lebih dari 0-1 saat melawan Manchester City. Tapi, Chelsea lebih memilih untuk bermain ekstra bertahan yang pasif. Benar-benar musibah.