Prediksibolabet77 – James Rodriguez tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya usai Bayern Munich dibenamkan Borussia Moenchengladbach. James dikabarkan marah-marah di ruang ganti.
Menjamu Gladbach di Allianz Arena, Sabtu (6/10/2018), Bayern tumbang 0-3. Die Roten tertinggal dua gol dalam waktu 16 menit lewat Alassane Plea dan Lars Stindl. Patrick Herrmann menambah derita tuan rumah dengan golnya di menit-menit akhir.
Kekalahan ini menandai bahwa Bayern sudah puasa kemenangan di empat pertandingan terakhir. Sejak mengalahkan Schalke 2-0, Bayern ditahan Augsburg 1-1, ditekuk Hertha Berlin 0-2, diimbangi Ajax 1-1, sebelum dibekap Gladbach.
Menurut laporan Bild yang dilansir AS, James mengamuk di ruang ganti yang ditujukan kepada pelatih Niko Kovac, yang ketika itu tidak ada di ruangan. Bintang sepakbola Kolombia itu tidak habis pikir dengan keputusan Kovac, yang sedikit memainkan dia di musim ini. James tercatat baru tiga kali dimainkan sebagai starter dalam enam penampilannya di liga.
baca juga – Madrid Jeblok, Lopetegui Tak Pikirkan Ancaman Pemecatan
James disebutkan berbicara di depan rekan-rekannya dan meneriakkan “Kita bukanlah Frankfurt,” merujuk pada Eintracht Frankfurt, bekas klub Kovac sebelum menangani Bayern.
Pesepakbola berusia 27 tahun itu diklaim akan mengatakan kepada Kovac, bahwa dia ingin pergi. Padahal, James sebelumnya pernah beberapa kali menyatakan minatnya untuk menjadi pemain permanen di Bayern.
Bild menyebut amarah James menandai krisis mini yang sedang melanda the Bavarians. Para pemain diyakini tidak senang dengan Kovac karena sejumlah alasan.
Suksesor Jupp Heynckes itu dikritik karena tidak menguasai bahasa Jerman dan berkali-kali berbicara dalam bahasa Kroasia dengan asisten sekaligs saudaranya Robert Kovac, juga dengan pelatih kiper Toni Tapalovic, serta direktur olahraga klub Hasan Salihamidzic.
Yang kedua, Manuel Neuer cs tidak suka karena konsep penyerangan Kovac yang tidak jelas. Padahal di bawah asuhan Heynckes atau Josep Guardiola Bayern selalu mengusung filosofi menyerang, sedangkan Kovac justru lebih fokus pada pertahanan.
Rotasi yang kerap dilakukan Kovac juga membuat para pemainnya gerah. Mereka tidak paham mengapa mesti minggir ke bangku cadangan, padahal tampil apik di laga sebelumnya.