DUTABET – Chief Executive Officer Arema FC, Iwan Budianto mengklaim jika ada ajang financial fair play untuk kompetisi Liga 1 2018 yang lalu, Singo Edan lah juaranya. Sebab, Arema FC mampu menyeimbangkan neraca keuangan selama satu musim.
“Jika ada ajang financial fair play saya fikir Arema pemenangnya. Sayang itu kan tidak ada di regulasi,” kata Iwan Budianto, Rabu, 12 Desember 2018.
Iwan Budianto mengatakan Arema sejak awal musim berusaha menyeimbangankan pemasukan dan pengeluaran. Hasilnya, pemasukan dari sponsor dan tiket dapat memenuhi biaya hidup klub selama 2018.
“Kita telah berusaha itu mulai dari, finansial dari sponsor dari tiketing itu kan harus cukup untuk biaya satu musim. Arema tahun ini pendapatannya cukup untuk membiayai satu musim,” ujar Iwan Budianto.
Iwan Budianto membantah jika keberhasilan Arema FC dalam menerapkan financial fair play buah dari kebijakan paket hemat yang dilakukan manajemen di awal musim. Menurutnya, biaya satu bulan untuk gaji pemain Arema musim ini tidaklah murah.
“Kita tidak dengan paket hemat, tahun lalu ketika kita kesulitan finansial kebutuhan kita Rp1,3 miliar satu bulan untuk pemain. Tahun ini bukan murah Rp980 juta setiap bulan,” tutur Iwan Budianto.
Iwan Budianto menyebut, keberhasilan penerapan finansial fair play karena manajemen pintar dalam menggaet sponsor. Meski ekspestasi pendapatan dari tiket menurun karena terimbas sanksi larangan penonton, manejemen mampu mencari pengganti aliran dana dari sponsor.
“Karena pandainya manajemen merekrut sponshorship dan sebagainya. Walaupun ekspetasi kita lebih tinggi, sekian persen kita lost karena kehilangan pemasukan tiket penonton. Tapi manajemen mampu mengatur cost flow sehingga bisa lancar,” kata Iwan Budianto.
“Jadi jangan pikir ini paket hemat gajinya juga bukan yang murah. Ada lima pemain yang sebelumnya main disini kemudian main kembali disini itu kontraknya naik dari tahun lalu. Jadi jangan salah kira,” ujar Iwan Budianto.