DUTABET – Selama dua tahun terakhir, Napoli kerap membuat Juventus kerepotan dalam perebutan gelar juara Serie A. Jika publik menganggap mereka sudah begitu dekat dengan Bianconeri, Carlo Ancelotti selaku pelatih tidak merasa demikian.
Il Partenopei selalu finis di peringkat tiga besar dalam kurun waktu tiga musim terakhir. Kala itu, mereka masih diasuh oleh pelatih yang kini sedang melanjutkan karirnya di tanah Inggris bersama Chelsea, Maurizio Sarri.
Sebagai penggantinya, manajemen Napoli menunjuk sosok yang tidak kalah berpengalaman, yakni Carlo Ancelotti. Punya segudang pengalaman bersama AC Milan membuat harapan tinggi disematkan kepada pelatih berumur 59 tahun itu.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Juevtnus Masih Terlalu Jauh
Banyak yang beranggapan bahwa penunjukkan Ancelotti sebagai pelatih adalah sebuah peningkatan besar untuk Napoli. Harapan melihat Napoli bisa melangkahi Juventus pun semakin meninggi.
Namun Ancelotti sendiri pesimis timnya bisa melakukan itu dalam waktu dekat. Baginya, proses untuk mencapai apa yang diinginkan publik masih terlalu panjang dan harus dilewati secara bertahap.
“Bila anda ingin menjadi [Lionel] Messi, maka jalan anda dipengaruhi oleh geneti. Tetapi anda bisa berlatih setiap hari untuk menjadi lebih baik,” ujar Ancelotti kepada Corriere della Sera.
“Sama halnya dengan skuat ini. Bila kami harus berkomitmen untuk mengalahkan Juve, itu adalah target yang masih sangat jauh. Saya di sini untuk menang. Targetnya adalah membuat tim berjuyang hingga akhir musim,” lanjutnya.
baca juga : Solskjaer Sambut Laga Boxing Day dengan Optimisme Tinggi
Didekati Milan Dua Kali
Lama menukangi Milan membuat Ancelotti memiliki ikatan emosional yang tinggi dengan klub tersebut. Bahkan sebelum ke Napoli, ia mengaku pernah didekati Rossoneri sebanyak dua kali.
“Saat saya meninggalkan Real Madrid, [Adriano] Galliani datang berburu. Namun saya masih harus menjalani pemulihan dari masalah punggung,” kenang Ancelotti.
“Lalu di waktu lainnya dengan [Marco Fassone], ada setengah pendekatan setelah saya meninggalkan Bayern Munchen,” tutupnya.
Sebagai informasi, Ancelotti menukangi Rossoneri selama delapan musim, mulai tahun 2001 hingga 2009. Dalam kurun waktu segitu, ia berhasil mempersembakan total delapan gelar, dua di antaranya datang dari Liga Champions.